Medan (Waspada Aceh) – Dilaporkan puluhan warga di Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, keracunan gas hydrogen sulfide (H2S). Sumber gas beracun itu diketahui berasal dari pembangkit PT SMGP yang dekat pemukiman warga sekitar.
Mengutip informasi dari berbagai sumber, hydrogen sulfide atau dalam bahasa Indonesia, hidrogen sulfida (dalam tabel periodik kimia dikenal H2S) diketahui merupakan gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.
“Pertolongan pertama kepada seluruh warga Kecamatan Puncak Sorik Merapi yang keracunan akibat terhirup gas H2S, sedang kita lakukan dengan maksimal,” kata Direktur RSUD Panyabungan dr M Rusli Pulungan.
Dari nformasi yang dihimpun Waspadaaceh.com, hingga dini hari, Senin (7/3/2022), sudah 51 warga yang dirawat di rumah sakit akibat keracunan gas tersebut. Kasus ini pun menjadi atensi Bupati Madina, HM Jaffar Sukhairi Nasution.
Bupati Madina HM Jaffar Sukhairi Nasution pun sudah meminta warga di sekitar wilayah pembangkit itu untuk dievakuasi sementara. Dia meminta warga tetap menjaga agar kondisi di sana tetap kondusif.
Bupati menyatakan bahwa warga yang ditangani di RSUD Panyabungan dan RSU Permata Madina mendapat penanganan maksimal.
“Warga yang masih berada di wilayah sekitar PT SMGP di areal itu harus segera dievakuasi agar tidak menambah korban,” kata Jakfar Sukhairi Nasution ketika menjenguk korban di RSUD Panyabungan, Minggu malam (6/3/2022).
Saat ini, kata Bupati Madina, Pemkab bersama kepolisian sudah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi terakhir. Dia meminta warga bersabar, karena petugas sedang melakukan penanganan.
Waspadaaceh.com juga sudah berupaya menghubungi PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut terkait kasus ini, apakah ada investigasi yang dilakukan. Apalagi, PT SMGP diketahui merupakan mitra kerja PT PLN UIW Sumut dengan pembangkit yang menghasilkan 250 Megawatt (MW).(sulaiman achmad)