Tapaktuan (Waspada Aceh) – Lima ekor penyu hijau (Chelonia mydas) yang hidup di Muara Kota Tapaktuan, Aceh Selatan, diberikan suntikan multivitamin serta dibersihkan sisiknya dari lumut.
Hal itu dilakukan dalam kegiatan Tangging dan observasi kesehatan penyu hijau di muara kota Tapaktuan, yang diselenggarakan oleh Forum Konservasi Penyu Aceh Selatan, di Ruang Terbuka Hijau (RTH), Tapaktuan, Aceh Selatan, Selasa (9/4/2019).
Penyu hijau yang berumur 40 tahun lebih dan berat 100 kilogram itu sudah lama hidup di Muara Tapaktuan, Aceh Selatan. Sore hari lima penyu itu tampak berenang dengan memakan ruput-ruputan di laut yang biasanya menjadi tontonan warga sekitar.
Pusat Kajian Satwa Liar Aceh, Drh. Hari Harry Muhardi, mengatakan 5 penyu hijau ini hidup di luar habitanya, ini menunjukan ada sesuatu yang hilang seperti makanan dan habitanya sehingga masuk ke muara Tapaktuan.
“Di tahun 1999 saya berada di sini dengan program mantan Bupati Said Muzahar kita lakukan penyelaman dan menemukan beberapa titik penyu hijau hidup disini,” katanya.
Dia mengharapkan, Pemerintah Aceh Selatan dan Dinas terkait agar membuat papan himbuan di lokasi yang intinya jangan diganggu, memberi makan, dan jangan dibiarkan penyu itu berada dilokasi muara saat ini.
“Kami harap di lokasi ini di buat jaring, sampah yang ada kita ambil, kerana sebuah indikator menjaga kebersihan lingkungan. Mari kita melestarikan penyu hijau yang di lokasi ini,” harapnya.
Mulyadi Mahmud, ST, selaku ketua pelaksana mengajak masyarkat, stakholder, penggiat lingkungan, dan pemerintah secara bersama-sama melestarikan penyu yang di Aceh Selatan.
“Penyu hijau dan sisik merupakan hewan langka, maka kita perlu untuk menjaganya. Kami juga siap mendukung pemerintah dalam melestarikan penyu yang ada saat ini,” tandanya.(faisal)
