Senin, April 29, 2024
Google search engine
BerandaAceh250 Calon Guru Kontrak di Agara Ikuti Tahapan Wawancara

250 Calon Guru Kontrak di Agara Ikuti Tahapan Wawancara

Kutacane (Waspada Aceh) – Sebanyak 250 dari 710 orang calon guru kontrak Kabupaten Aceh Tenggara dari berbagai disiplin ilmu yang dinyatakan lulus test akademik, kembali mengikuti tahapan wawancara Jumat (6/3/2020) di Gedung P3G Kutacane.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Bakri Saputra kepada Waspada di Gedung P3G Komplek Pelajar Babussalam, Jumat (6/3/2020) mengatakan, panitia menetapkan passing gread 80, kemudian diturunkan jadi 60 dan akhirnya turun ke ambang batas nilai 40.

Dari hasil penetapan passing gread dari 250 peserta untuk mendapatkan kebutuhan guru kontrak sebanyak 115 orang, terlebih dahulu dilakukan wawancara selama dua hari, 6-7 Maret 2020.
Terhadap peserta atau peminat yang memiliki nilai 80 dipastikan tidak akan mengikuti wawancara, demikian juga dengan peserta yang lulus test akademik dengan nilai 60.

Namun dengan catatan pesaingnya di formasi mata pelajaran yang bersangkutan tidak ada. Jika yang lulus test akademik terdapat beberapa orang dan melebihi formasi yang diminta, tetap dilakukan wawancara untuk mencari yang terbaik.

Berdasarkan kebutuhan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara, dari 115 tenaga guru pendidik kontrak yang dibutuhkan tersebut, dari guru mata pelajaran mulai dari TK, SD dan SMP serta guru kelas.

Sementara untuk tingkat SMP, tenaga kontrak yang dibutuhkan dan diminta, untuk mengatasi terjadinya kekurangan guru yakni, bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, PPKN dan guru Konseling.

Untuk menjamin proses seleksi berjalan bersih dan jujur serta bebas dari nepostisme, kata Bakri, sampai beberapa jam sebelum berlangsungnya tahapan wawancara, pihaknya masih merahasiakan siapa penguji untuk melaksanakan wawancara peserta.

Rekrutmen tenaga guru kontrak dilakukan karena terjadinya kekurangan tenaga pendidik di Aceh Tenggara, terutama guru di daerah terpencil dan terisolir. Karena itu, ke depannya, pengisian guru tenaga pendidik hanya sedikit penempatan di perkotaan, tapi lebih banyak di daerah pedesaan.

Untuk melakukan pemerataan tenaga pendidik, dinas juga akan membentuk sekolah di daerah terpencil menjadi pilot project atau percontohan, dan nantinya tenaga pendidik diisi oleh sebagaian besar guru kontrak, sedangkan yang PNS hanya kepala sekolah.

Hal itu sengaja dilakukan, karena selama ini semangat dan kinerja tenaga pendidik, umumnya lebih besar pada guru tenaga pendidik kontrak ketimbang tenaga guru yang pegawai negeri sipil,” ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Bakri, didampingi Ketua Majelis Pendidikan Agara, Ruslan Husni. (Ali Amran)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER