Malang (Waspada Aceh) – Kekalahan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, berbuntut terjadinya kerusuhan. Ribuan suporter Aremania kemudian menyerbu masuk ke lapangan.
Akibat insiden yang terjadi Sabtu malam (1/10/2022) ini, sedikitnya 129 orang dilaporkan tewas menjadi korban dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut. Korban yang tewas itu terdiri dari suporter Arema FC dan anggota kepolisian.
“Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, seperti dilansir dari detik.com, Minggu (2/10/2022). Laporan terakhir menyebutkan 129 orang tewas.
Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar setelah adanya sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. (*)