Kamis, Desember 11, 2025
spot_img
BerandaAcehWarkop di Banda Aceh Jadi Tempat "Ngungsi Darurat"

Warkop di Banda Aceh Jadi Tempat “Ngungsi Darurat”

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Warung Kopi (warkop) di Banda Aceh menjadi tempat mengungsi sementara bagi warga yang membutuhkan listrik maupun wifi. Banda Aceh saat ini mengalami pemadaman menyeluruh.

Pemadaman sudah berlangsung hampir dua pekan. Sepekan pertama terjadi akibat banyak tower tegangan tinggi tumbang diterjang banjir dan longsor yang menimpa wilayah Aceh. Sepekan selanjutnya, adalah proses pemulihan.

Hingga hari ini, Kamis (11/12/2025), proses pemulihan listrik masih berlangsung. Ibukota Provinsi Aceh ini mengalami pemadaman listrik bergilir secara bergantian di berbagai area.

Akibat dari pemadaman itu, sinyal internet dan jaringan seluler pun terganggu. Warkop menjadi alternatif pengungsian darurat bagi warga karena menyediakan genset sebagai sumber listrik dan jaringan wifi Indihome. Jaringan wifi milik Telkom itu dinilai lebih stabil daripada jaringan seluler ponsel.

Meski panen pelanggan, pengelola warkop di Banda Aceh juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk biaya bensin atau BBM konsumsi genset. Bayangkan genset kapasitas 2.300 Watt saja, untuk 4 jam hidup butuh bensin lebih kurang 8 liter atau 10 liter. Artinya, jika genset hidup 24 jam, maka butuh biaya Rp480 ribu untuk harga Pertalite satu liter Rp10 ribu.

“Omset naik, tapi biaya juga ekstra. Karena biaya genset besar. Meski pengeluaran untuk genset besar, memang masih sebanding dengan pemasukan omset. Tapi kita pun harus menambah kapasitas genset kalau terlalu ramai pelanggan,” ungkap Andre, pengelola warkop di kawasan Jalan Sudirman, Banda Aceh.

Andri mengungkap saat ini, dirinya membutuhkan genset lebih besar kapasitas 2 kali atau 3 kali genset miliknya saat ini, karena butuh menghidupkan pemanas, tivi, kipas angin dan komputer kasir pendukung operasional warkop.

“Pemesanan langsung ke Jakarta, kita pesan ke Tangerang, dikirim melalui Jakarta masuk ke Aceh melalui jalur Barat Selatan, karena jalur Timur dari Medan ke Banda Aceh juga masih belum bisa diakses,” ujarnya.

Dia mengungkap genset itu nantinya akan mendukung operasional warkop mengingat semakin tingginya kunjungan warga karena sampai sekarang belum jelas kapan listrik akan normal. Untuk BBM genset, dia mengaku tidak ada masalah karena antrian di SPBU sudah normal, apalagi Pertamax, mudah didapatkan.

“Kita berharap PLN segera lah, normalkan listrik di Banda Aceh. Karena disini ibukota Provinsi, pusat prekonomian. Penyokong prekonomian daerah lain. Listrik itu sumber utama kebutuhan dasar warga, tidak ada listrik tidak ada air karena air PDAM juga terbatas mengalirnya ke warga,” jelasnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER