Perth, Australia — Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman bersama istri yang juga Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh, Nurmiaty AR dan Kadis Pariwisata, Iskandar, Sabtu (26/10/2019) menyambut kedatangan Deputy Commission City of Perth, Mrs Gaye McMath di Stand Pameran Kota Banda Aceh pada event Expo Indonesia Kreasi Festival, Perth Australia.
Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pariwisata mengikuti Expo Indonesia Kreasi Festival 2019 di Perth Australia. Event ini berlangsung dari tanggal 25 – 28 Oktober 2019 di Elizabeth Quay Perth, Australia.
Saat mengunjungi Stand Pameran Banda Aceh, Gaye McMath, dihadiahi sebuah tas tangan (hand bag) motif Aceh, karya perajin Banda Aceh yang ikut dipamerkan di event ini.
Gaye McMath sendiri mengaku sangat menyukai tas tersebut. Kepada Wali Kota, Aminullah Usman, Ketua Dekranasda dan Kadis Pariwisata, Deputy Commission City of Perth ini berjanji akan menggunakan tas tersebut dalam sejumlah kegiatan yang diikutinya sebagai bentuk mempromosikan Banda Aceh di Negeri Kangguru.
Pada kesempatan ini, Aminullah menjelaskan Kota Banda Aceh salah-satu dari kota di Indonesia yang diberi kesempatan tampil di Indonesia Kreasi Festival 2019 yang diselenggarakan KBRI di Perth, Australia.
Aminullah menyampaikan, event ini menjadi sarana bagi Banda Aceh mempromosikan pariwisatanya di benua Australia.
“Kita sajikan informasi terkini tentang pariwisata Banda Aceh, seni dan budaya serta mengajak para investor untuk berinvestasi di Banda Aceh,” kata Aminullah.
Pemko menampilkan sejumlah produk unggulan yang menjadi ciri khas sebagai bentuk mengenalkan Banda Aceh di Perth, Australia.
Walikota mengharapkan warga Australia terutama di Perth agar dapat berkunjung ke Banda Aceh, melihat perkembangan Kota Banda Aceh setelah musibah gempa dan tsunami, yang pernah memporak-porandakan Banda Aceh pada tahun 2004 lalu.
“Kita tahu bahwa Australia merupakan salah-satu negara yang telah memberikan sumbangsih sangat besar bagi pembangunan Kota Banda Aceh di masa rehab/rekon pasca tsunami,” ujar Aminullah.
Di stand milik Pemko Banda Aceh juga pamerkan kesenian Aceh, yakni tarian tradisional, kopi dan brosur-brosur tentang destinasi wisata, seperti wisata religi, wisata tsunami, cagar budaya hingga wisata kulinernya.
Stand Banda Aceh di event ini menjadi salah-satu stand yang banyak dikunjungi, baik oleh warga Perth maupun warga Indonesia yang sudah bermukim di sana. Mereka rela berdesak-desakan untuk melihat dari dekat apa yang ditampilkan di stand Banda Aceh.
Mayoritas dari pengunjung ini mengeluarkan smart phone dan mengabadikan moment kunjungan mereka di stand Banda Aceh. Kehadiran pelaminan Aceh di tengah stand juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Mereka duduk dan mencoba merasakan sensasi seperti menjadi linto dan dara baroe di pelaminan.
Pada seremonial pembukaan Indonesia Kreasi Festival, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Christiarto S Legowo, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki beragam seni dan budaya, destinasi wisata yang indah dan eksotis. Semua itu bukan hanya di Bali, NTB dan Jakarta, tetapi masih banyak yang tak kalah menarik dikunjungi seperti Banda Aceh, Mandalika, Toba dan lainnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar menambahkan, selama ini warga Australia mengenal Indonesia hanya beberapa daerah saja yang pariwisatamya lebih duluan dikenal, seperti Bali, NTB, Bandung dan Jakarta.
Banda Aceh juga memiliki potensi yang luar biasa, tapi belum terlalu familiar bagi warga Pert.
“Nah, keikutsertaan Banda Aceh di sini dalam rangka menindaklanjuti cita-cita wali kota yang ingin meningkatkan kunjungan wisata ke Banda Aceh. Selama ini Banda Aceh sudah sangat dikenal di negeri jiran Malaysia. Saatnya sekarang kita mengenalkan Banda Aceh ke Australia,” tambah Iskandar. (Ria)