Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengatakan, siapa pun wajib mengikuti standar kehidupan syariat Islam yang sudah ditetapkan di kota berjuluk “Serambi Makkah” tersebut.
“Apalagi, ketentuan-ketentuan yang sudah diatur tersebut ada dalam Qanun atau peraturan daerah yang sah,” kata Illiza, Selasa (15/4/2025), kepada wartawan terkait dirinya yang ikut turun bersama Satpol PP/WH Banda Aceh merazia sebuah hotel kawasan pusat kota.
Dalam razia itu, Illiza dan tim mendapati ada enam pasangan muda-mudi bukan muhrim di dalam kamar hotel, pada Selasa (15/4/2025) dini hari.
Enam pasangan muda-mudi itu kemudian diproses lanjut oleh Satpol PP/WH untuk ditindak sesuai Qanun Jinayat. Keenam pasang itu sempat dikonfrontir langsung oleh Illiza saat diamankan petugas.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Illiza meminta untuk menjaga diri bersama-sama dari perkembangan zaman terutama bagi kaum hawa. Dia menilai jika bukan diri sendiri yang menjaga, siapa lagi.
“Hawa nafsu kita itu kita sendiri yang bisa menjaganya. Gak akan ada yang bisa bantu kita, kalau bukan kita sendiri yang jaga, bukan orang lain. Itu yang harus menjadi catatan kita bersama,” kata Illiza.
Dia pun menyatakan untuk semua pihak bisa mengikuti aturan yang sudah berlaku di Aceh, khususnya Banda Aceh terkait syariat Islam.
Dia menegaskan siapa pun wajib mengikuti ketentuan yang sudah ada dalam Qanun termasuk dalam perilaku berpakaian dan masuk hotel wajib menunjukkan buku nikah resmi. (*)
