Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, membuka secara resmi bazar amal yang digelar Pesantren Tahfidzul Quran Sulaimaniyah Turki di Taman Sari, Jumat (5/4/2019). Pembukaan bazar ini ditandai dengan pemotongan kebab oleh wali kota.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari. Sejumlah makanan khas Turki seperti kebab, es krim, dan manisan dijual dengan harga terjangkau. Ada juga pakaian khas yang didatangkan dari Turki, yakni Giyim dan Fes. Kemudian ada aksesoris khas Turki, yakni hedileyik esya dan aneka kue.
Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan menyambut baik gelaran bazar ini dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan santri maupun masyarakat.
“Aneka produk barang yang dipamerkan, kiranya dapat ditawarkan dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar-pasar pada umumnya. Sehingga terjangkau oleh daya beli masyarakat, khususnya warga yang kurang mampu,” ujarnya.
Katanya, ada dua manfaat sekaligus dari bazar yang digelar, selain memberi kemudahan bagi warga mendapatkan barang dengan harga murah. Keuntungan dari kegiatan tersebut juga digunakan untuk membantu santri yang sedang mengahafal Al-Quran.
Aminullah menilai, bazar amal ini juga sangat penting sebagai sarana promosi, pembelajaran dan sharing informasi. Juga, kata wali kota, untuk menjalin kerjasama dan peluang masuknya investasi. Baik di bidang pariwisata, perdagangan maupun industri kerajinan dan makanan halal di Banda Aceh.
“Karenanya, pemerintah bersama masyarakat Kota Banda Aceh selalu terbuka kepada para investor yang ingin berinvestasi di kota kami, selama tidak bertentangan dengan Syariat Islam. Tolong sampaikan ke pengusaha Turki, silahkan berinvestasi di kota ini. Saya mendukung sepenuhnya,” ujar Aminullah.
Kata wali kota, Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh adalah magnet yang menarik banyak orang untuk menetap dan berusaha di kota ini. Karena itu, melalui kesempatan ini, wali kota menyampaikan bahwa kota Banda Aceh siap menyambut investor dari Turki.
Lanjut wali kota, keakraban Aceh dan Turki sudah terjalin sejak lama. Masyarakat Aceh sendiri menerima dengan tangan terbuka kedatangan orang Turki atas nama solidaritas semangat keislaman. Selain mengajarkan kemiliteran, orang Turki juga mengajarkan berbagai keterampilan pada masyarakat Aceh. Misalnya, untuk mengolah logam, termasuk menjadi pengrajin emas.
“Bahkan, setelah tsunami pada 2004, Pemerintah Turki terus memberikan bantuan dan semangat kepada masyarakat Aceh untuk bangkit. Ini berarti hubungan tersebut masih terjalin hingga saat ini,” kata wali kota.
Ketua panitia pelaksana, Ustadz Yaser menyampaikan bazar merupakan kegiatan yang digelar setiap tahunnya oleh Pesantren Tahfidzul Quran Sulaimaniyah Turki.
Semua keuntungan dari kegiatan bazar akan disumbangkan untuk para santri yang sedang menimba ilmu tahfiz Quran.
Ustadz Yaser menyampaikan apresiasi kepada wali kota yang telah memfasilitasi dan hadir membuka acara tersebut.
Usai pembukaan, Wali Kota Aminullah Usman dan Ustadz Yaser berkeliling melihat produk -produk khas turki yang disediakan di bazar ini. (Ria)