Rabu, Agustus 13, 2025
spot_img
BerandaAcehWalhi Aceh Desak Bupati Aceh Timur Segera Tanggapi Kebocoran Gas H₂S di...

Walhi Aceh Desak Bupati Aceh Timur Segera Tanggapi Kebocoran Gas H₂S di Gampong Panton Rayeuk T

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh mendesak Bupati Aceh Timur agar segera turun tangan merespons keresahan warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, yang terdampak aktivitas pembersihan sumur minyak AS9 milik PT Medco E&P Malaka.

Sejak awal Agustus 2025, warga resah akibat bau menyengat yang diduga berasal dari aktivitas pencucian sumur AS9. Sabtu (9/8/2025), seorang perempuan berusia 36 tahun harus dilarikan ke Puskesmas Keude Gerobak, karena mengalami mual, muntah, dan pusing setelah menghirup bau tersebut.

“Kami minta Bupati Aceh Timur turun langsung ke lokasi untuk memastikan keselamatan masyarakat. Masyarakat masih trauma dengan insiden kebocoran gas H₂S pada 24 September 2023 yang membuat puluhan orang dirawat,” Direktur Eksekutif Walhi Aceh, Ahmad Shalihin yang akrab disapa Omsol, Senin (11/8/2025)

Menurut Omsol, keselamatan warga harus menjadi prioritas dan tidak boleh dikompromikan demi kepentingan perusahaan.

“Masyarakat mulai panik, ada yang mengurung diri di rumah karena takut terpapar gas berbahaya, terutama anak-anak yang mengeluhkan sesak napas,” ujarnya.

Walhi menilai transparansi dari PT Medco sangat minim. Informasi soal aktivitas pembersihan sumur dan prosedur evakuasi darurat hampir tidak disampaikan ke warga.

“Warga sudah memprotes dan menuntut kejelasan keselamatan mereka. Bahkan ada yang mempertimbangkan mengungsi, tapi tidak tahu kemana,” katany.

Walhi Aceh mengingatkan agar pemerintah dan perusahaan segera bertindak, jangan sampai ada korban lagi. “Kita tidak ingin tragedi 24 September 2023 terulang,” tegasnya.

Selain itu, Walhi juga menuntut PT Medco bertanggung jawab penuh atas dampak yang dialami warga dan segera mengambil langkah konkret.

“Kami berharap Medco dan Pemkab Aceh Timur belajar dari peristiwa ini dan menjamin keselamatan masyarakat sekitar,” tutupnya.

Penjelasan Medco

Sebelumnya PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) memberikan penjelasan bahwa pihaknya tengah melakukan perawatan fasilitas produksi secara non-rutin dan terencana di wilayah operasinya di Aceh Timur.

Langkah ini bertujuan menjaga keandalan operasional sekaligus memastikan pasokan energi tetap aman dan berkelanjutan. Perawatan ini berada di bawah pengawasan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan dijalankan dengan prioritas pada keselamatan masyarakat, pekerja, dan lingkungan.

“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Seluruh proses perawatan dijalankan sesuai regulasi, dengan dukungan semua pihak, agar Medco E&P bisa terus berkontribusi mendukung target produksi migas nasional secara aman dan lancar,” kata Senior Communication Medco E&P Malaka, Leony Lervyn, Kamis (7/8/2025).

Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA, Agus Rusli, mengapresiasi langkah Medco E&P yang melakukan perawatan terencana dengan mengutamakan perlindungan lingkungan.

“BPMA memastikan seluruh kegiatan KKKS, termasuk Medco E&P, memenuhi regulasi dan standar keselamatan industri hulu migas,” ujarnya.

BPMA, lanjut Agus, akan terus melakukan pemantauan berkala serta berkoordinasi dengan Medco E&P dan pemangku kepentingan terkait. Tujuannya, agar perawatan berjalan sesuai rencana tanpa menimbulkan risiko bagi warga maupun lingkungan sekitar.

Kegiatan perawatan non-rutin seperti ini penting untuk mengurangi risiko kegagalan operasional dan menjaga kelancaran pasokan gas.

Medco E&P dan BPMA menegaskan komitmen mereka menjaga stabilitas produksi migas nasional sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh Timur. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER