Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah atau yang akrab disapa Dek Fadh, meminta TNI dan Polri menahan diri menyikapi situasi keamanan di Aceh Utara yang sempat memanas menyusul insiden konvoi bendera hingga razia senjata api yang menimbulkan korban.
Permintaan itu disampaikan Dek Fadh saat menghadiri peringatan 21 tahun tragedi Tsunami Aceh di Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh, Jumat (26/12/2025), di hadapan ribuan jamaah.
Dalam sambutannya, Dek Fadh secara terbuka menyayangkan terjadinya gesekan di lapangan yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok masyarakat. Ia menegaskan, kondisi Aceh saat ini tidak membutuhkan adu kekuatan, melainkan persatuan demi kemanusiaan.
“Sekarang bukan waktunya menunjukkan ego atau kekuatan. Ini saatnya kita bersatu, membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa bencana,” ujar Dek Fadh.
Ia mengingatkan aparat keamanan agar tidak menggunakan pendekatan berlebihan dalam menangani aksi-aksi massa. Menurutnya, pendekatan persuasif jauh lebih dibutuhkan agar tidak memicu konflik baru di tengah situasi darurat.
“Kami berharap kepada TNI dan Polri untuk menahan diri dari arogansi di lapangan. Mari kita jaga kekompakan dan bersatu padu membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana,” katanya.
Dek Fadh juga menegaskan bahwa Pemerintah Aceh terus memantau perkembangan situasi di Aceh Utara pascainsiden yang terjadi semalam. Ia meminta semua pihak, termasuk TNI, Polri, eks kombatan GAM, dan masyarakat, untuk segera mengakhiri ketegangan.
“Kepada seluruh pihak—TNI, Polri, GAM, dan masyarakat kami Pemerintah Aceh sangat menyayangkan apa yang terjadi tadi malam di Aceh Utara. Mari kita akhiri dengan kebaikan. Niat kita semua sama, membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyinggung kondisi Aceh yang saat ini dikepung bencana banjir bandang. Ia membandingkan dampak tsunami 21 tahun lalu yang melanda empat kabupaten, sementara banjir saat ini telah meluas hingga 18 kabupaten/kota.
Bahkan, kata Dek Fadh, sekitar dua juta jiwa dilaporkan terdampak dan berada dalam kondisi pengungsian.
“TNI, Polri, GAM, ayo kita jaga kekompakan. Rakyat kita sedang susah. Ada sekitar dua juta jiwa di pengungsian di 18 kabupaten/kota. Jangan sampai energi kita habis untuk berselisih, sementara saudara-saudara kita menunggu uluran bantuan,” jelasnya. (*)



