Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dalam satu bulan terakhir warga Banda Aceh dan Aceh Besar khususnya anak muda sedang diramaikan dengan spot bunga kertas atau dikenal dengan bougenville di Banda Aceh.
Sebenarnya, bunga ini sangat mudah dijumpai di pekarangan rumah warga, namun tidak seviral ini. Yang membuat bunga ini menjadi viral dan estetik karena sebanyak 21 pokok bunga mekar secara bersamaan.
Di tambah lagi, bunganya ini tumbuh berjejer rapi di pinggir jalan. Bunganya didominasi warna ungu. Selain warna ungu, ada juga warna putih, kuning dan merah.
Sehingga ketika berfoto, memberikan kesan seperti sedang berada di Seoul, Korea. Berdasarkan pantauan waspadaaceh.com, Sabtu (21/10/2023) banyak warga mengunjungi tempat ini dan berfoto dengan berlatarkan bunga.
Lokasi spot bunga yang lagi viral ini berada di Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Atau sebelum gerbang Kampus Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI).
Karena tempatnya, yang berdekatan dengan komplek kampus, atau kurang lebih 5 menit dari Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) dan kampus Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Indonesia (AMIKI) Banda Aceh membuat tempat ini ramai dikunjungi muda-mudi.
Selain itu, tempat ini juga mudah diakses secara gratis. Bagi pengunjung bisa langsung parkir di tepi jalan, tanpa dipungut biaya.
Kendati demikian, perlu diingat harus menjaga keutuhan bunga dan kebersihan di lokasi sekitar. Meski, bunga ini tidak ada pemiliknya namun di lokasi ada dua pamplet pemberitahuan agar tidak memetik bunga.
“Maaf dilarang memerik bunga,” tulisan yang terdapat dalam pamplet itu.
Salah seorang warga setempat, menyebutkan bunga ini memang sudah lama ada, namun baru kali ini mekar secara bersamaan. Melihat, bunganya yang banyak, diaplod di media sosial, sehingga menjadi menarik untuk dikunjungi.
Terlebih, tempatnya yang mudah dijangkau sangat cocok untuk singgah berpose. Apalagi, ketika di hari weekend, banyak masyarakat yang berbondong-bondong ke tempat ini.
Dia memperkirakan, tempat ini hanya viral sementara waktu atau saat bunga mekar.
“Palingan viral dua bulanan. Setelah bunganya gugur nggak lagi,” katanya.
Karena itu, bagi muda-mudi yang belum pernah ke tempat ini, buruan dikunjungi. (*)
