Jumat, November 8, 2024
BerandaPariwaraUrgensi Fasilitas Ramah Anak pada Anak Usia Dini di Aceh

Urgensi Fasilitas Ramah Anak pada Anak Usia Dini di Aceh

Fasilitas yang ramah anak seharusnya melibatkan penciptaan area yang bebas asap rokok.

Fasilitas ramah anak, terutama bagi anak usia dini dan anak berkebutuhan khusus (ABK), menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka.

Asnawati, S.Si, seorang praktisi anak berkebutuhan khusus (ABK), mengungkapkan, Senin (4/11/2024) di banyak kabupaten/kota di Provinsi Aceh, masih banyak fasilitas publik yang belum ramah anak, khususnya untuk anak usia dini.

Pendapat ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung bagi perkembangan anak-anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait fasilitas ramah anak, antara lain;

Keterbatasan Fasilitas Ramah Anak di Tempat Publik

Berdasarkan pengamatan Asnawati, yang pernah menjadi anggota Bidang Pendidikan Pokja Bunda PAUD Kabupaten Bireuen ini, banyak tempat publik di Aceh, seperti warung kopi, kafe, dan objek wisata, yang belum memiliki fasilitas ramah anak, khususnya bagi anak-anak usia dini. Salah satu contoh nyata adalah tempat-tempat nongkrong yang tidak memperhatikan kebutuhan anak-anak.

Meski beberapa tempat menyediakan kursi khusus untuk anak, seringkali tempat tersebut tidak memperhatikan faktor penting lainnya, seperti kawasan bebas asap rokok atau keamanan area bermain.

Di banyak tempat publik, terutama warung kopi atau kafe, asap rokok masih menjadi masalah besar. Meskipun ada upaya untuk menyediakan area khusus untuk anak, jika tempat tersebut masih dipenuhi dengan asap rokok, hal itu jelas membahayakan kesehatan anak-anak.

Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, alergi, dan masalah perkembangan lainnya. Fasilitas yang ramah anak seharusnya melibatkan penciptaan area yang bebas asap rokok, dengan lingkungan yang aman dari potensi bahaya lainnya.

Kurangnya Taman Bermain Aman

Selain masalah asap rokok, Asnawati yang juga Ketua Yayasan Lina Bireuen, Aceh ini menyoroti kurangnya fasilitas taman bermain yang ramah anak. Di banyak daerah di Aceh, taman bermain yang ada masih belum memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan untuk anak-anak, terutama anak usia dini dan ABK.

Taman bermain yang baik seharusnya memiliki fasilitas yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga merangsang perkembangan sosial dan kognitif anak. Misalnya, area bermain yang dilengkapi dengan permainan edukatif, serta fasilitas yang mudah diakses oleh anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Taman bermain yang tidak ramah anak dapat menimbulkan risiko cedera, karena peralatan yang tidak sesuai atau tidak terawat dengan baik. Selain itu, desain taman yang tidak inklusif, seperti tidak adanya aksesibilitas bagi anak dengan keterbatasan fisik, juga menghalangi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk menikmati fasilitas tersebut.

Sensitivitas terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Anak-anak dengan kebutuhan khusus memerlukan perhatian lebih dalam hal fasilitas publik yang ramah anak. Fasilitas yang tidak memperhatikan kebutuhan anak dengan disabilitas atau ABK, seperti kursi roda atau alat bantu lainnya, akan semakin memperburuk ketidaksetaraan akses.

“Fasilitas ramah anak harus dirancang untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, dapat mengakses ruang publik dan fasilitas yang ada dengan aman dan nyaman,” lanjut Asnawati.

Misalnya, perlu ada pengaturan ruang yang ramah bagi anak-anak dengan gangguan sensorik, seperti gangguan pendengaran atau autisme, di tempat-tempat umum.

Tempat yang bising dan penuh stimulasi visual bisa membuat anak-anak ini merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, fasilitas ramah anak harus mengintegrasikan aspek desain yang memperhatikan kebutuhan ABK, seperti area yang tenang, jalur akses yang mudah dijangkau, dan peralatan yang aman untuk digunakan oleh semua anak.

Peran Pemerintah dan Masyarakat 

Meningkatkan Fasilitas Ramah Anak
Pentingnya fasilitas ramah anak ini tidak hanya menjadi tanggung jawab individu atau pengelola tempat publik, tetapi juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi Aceh dan kabupaten/kota perlu menyusun kebijakan dan peraturan yang lebih ketat terkait desain dan pengelolaan fasilitas publik yang ramah anak.

Misalnya, pengaturan agar tempat-tempat publik, seperti kafe, warung kopi, dan objek wisata, menyediakan area bebas asap rokok dan memastikan bahwa fasilitas yang ada aman dan nyaman untuk anak-anak.

Selain itu, pemerintah juga harus melibatkan masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan yang ramah anak. Ini bisa dilakukan melalui sosialisasi mengenai pentingnya menciptakan ruang publik yang inklusif dan aman, serta melalui pembangunan fasilitas yang memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan anak-anak.

Kesadaran Kolektif untuk Mewujudkan Lingkungan Ramah Anak

Upaya untuk menciptakan fasilitas ramah anak di Aceh juga harus didorong oleh kesadaran kolektif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, pengelola tempat publik, hingga masyarakat umum.

Masyarakat perlu diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dengan meningkatkan perhatian terhadap hak anak, termasuk menyediakan ruang yang aman untuk bermain, belajar, dan bersosialisasi.

Dengan adanya tempat-tempat publik yang lebih ramah anak, kita tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak-anak, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesejahteraan anak dan keberagaman kebutuhan mereka.

Urgensi fasilitas ramah anak di Aceh, terutama untuk anak usia dini dan anak berkebutuhan khusus, tidak dapat diabaikan. Seperti yang disampaikan oleh Asnawati, S.Si, meskipun beberapa tempat publik telah berusaha menyediakan fasilitas untuk anak, masih banyak yang belum memperhatikan aspek penting seperti bebas asap rokok dan keamanan taman bermain.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, pengelola fasilitas publik, maupun masyarakat, untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi anak-anak. Ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus kita. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER