Banda Aceh (Waspada Aceh) – Polresta Banda Aceh membekuk WS, 22 tahun, karena diduga telah menyebarkan video asusila mantan pacarnya melalui sosial media.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh melalui Kanit Tindak Pidana Tertentu, Iptu Iskandar Muda, Senin (1/4/2019) mengatakan, pelaku yang merupakan mahasiswa asal kota Langsa itu semula berpacaran dengan wanita, korban berinisial WI.
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui motif pelaku menyebarkan video asusila itu lantaran sakit hati setelah hubungan mereka diputus korban.
“Saat masih pacaran, mereka berkomunikasi melalui video call dari aplikasi WhatsApp. Pelaku lalu merekam video vulgar itu tanpa sepengetahuan korban,” ujar Iskandar kepada wartawan di halaman Polresta Banda Aceh.
Setelah korban menyatakan putus, pelaku lalu menyebarkan video itu ke teman-teman dan keluarga korban, sekitar November 2018 lalu. Video asusila itu disebarkannya di media sosial Facebook dan Instagram.
Tidak terima dengan tindakan pelaku, korban lalu melapor ke polisi, Selasa, 12 Maret 2019. Setelah mengantongi sejumlah bukti, beberapa pekan kemudian polisi langsung menangkap WS yang tengah berada di salah satu warung kopi di kawasan Kuta Alam, Banda Aceh, pada Jumat (29/3/2019).
Sejauh ini, polisi juga telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk satu saksi ahli untuk menguatkan bukti perkara tersebut. Sementara barang bukti yang diamankan yakni satu unit telepon genggam milik pelaku.
Akibat perbuatannya itu, WS diancam dengan Pasal 45 ayat (1) dan (3) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terkait pengedaran informasi yang melanggar kesusilaan, sekaligus pencemaran nama baik.
“Dengan ancaman hukuman paling lama enam tahun dan/atau denda sebesar Rp1 miliar,” ujar Iskandar.
Karena itu, Iskandar juga mengimbau masyarakat, terutama generasi muda agar lebih berhati-hati.
“Kita tidak bisa percaya begitu saja, entah itu pacar atau siapapun, karenanya harus senantiasa waspada,” katanya. (Fuadi)
