Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaSumutUlama di Medan Dukung Bobby, Akhyar Bilang Pemko Alokasikan Rp95,2 M untuk...

Ulama di Medan Dukung Bobby, Akhyar Bilang Pemko Alokasikan Rp95,2 M untuk BPJS

Medan (Waspada Aceh) – Alim ulama, ustadz dan penyuluh agama se-Kota Medan deklarasi memberi dukungan kepada pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution – Aulia Rahman saat menghadiri Muzakarah Alim Ulama di Aula Quba Asrama Haji Medan, Minggu (25/10/2020).

Di tempat terpisah, calon Wali Kota Medan nomor 1, Akhyar Nasution, Minggu pagi tadi, mengunjungi Pasar Sukaramai. Dalam pertemuan itu, ibu-ibu pedagang mengeluh tingginya tarif BPJS Kesehatan. Mereka juga mengadukan, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibagikan tidak tepat sasaran.

“Pak Akhyar, tolong dulu kami warga yang punya penghasilan pas-pasan untuk makan, hasil kami cuma dari berdagang di pasar. Kenapalah tarif BPJS naik terus, sementara BPJS untuk orang miskin susah kami dapat,” ujar Masdalena, seorang pedagang.

Bobby: Jangan Memecah Umat

“Waktu kampanye dua bulan, janganlah menjadi penghancur dan pemecah umat beragama. Siapapun yang nanti akan menjalankan pemerintah Kota Medan, jika dalam waktu dua bulan terpecah belah, pasti akan susah membangun. Harus merajut satu per satu kembali,” kata Bobby Nasution.

Untuk itu, Bobby bersama Aulia Rachman mohon doa alim ulama agar bisa menjalankan amanah yang telah diberikan masyarakat kota Medan. “Apa yang telah kami janjikan, apa yang telah kami suarakan. Mudah-mudahan deklarasi ini menjadi doa, menjadi keteguhan dan kekuatan hati bagi kami untuk menjalankan amanah,” ungkapnya.

Bobby juga menyatakan komitmen membentuk karakter anak berlandaskan agama dan menghancurkan tempat-tempat maksiat di masa kepemimpinannya.

Dalam deklarasi yang dibacakan perwakilan ustad dan ustazah se-Kota Medan, Maragading Hakim Siregar, mengatakan, paslon Bobby-Aulia diyakini siap dan mampu menjadi mitra strategis para alim ulama, dan tokoh agama yang ada di Kota Medan. Baik dalam mewujudkan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi warga menuju Medan yang maju dan berkah.

Bobby-Aulia yang berasal dari keluarga religius, taat beragama, berpendidikan dan clear dari persoalan hukum, merupakan pasangan muda, memiliki kapasitas, aksebilitas dan integritas dalam membangun Kota Medan yang berkah, maju dan sejahtera.

“Sehingga diyakini dapat membawa Kota Medan menjadi kota yang berperadaban di bawah lindungan Allah SWT,” ucapnya.

Alim ulama juga menyatakan menantu Presiden Jokowi itu merupakan pemimpin merakyat, dekat dengan ulama dan tokoh agama. Bobby katanya, memiliki komitmen meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bagi generasi Islam yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri khususnya di kawasan Timur Tengah.

Atas dasar penilaian dan pertimbangan itu, lanjut dia, di bawah Koordinasi Relawan Mulia Medan Centre (MMC) bersama para alim ulama, ustadz dan penyuluh agama se-Kota Medan menyatakan sepenuh hati, memilih dan memenangkan Bobby-Aulia.

Tokoh pemuda Sumut, Bakhtiar Ahmad Sibarani, menuturkan dia hadir bersama para ustad dan ustazah, memperkenalkan anak muda yang mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Akhyar: Pemko Anggarkan Rp95,2 Miliar

“Kami doakan bapak memimpin Kota Medan. Tapi kalau sudah jadi janganlah jadi pembohong ya pak,” harap Masdalena, seorang pedagang di Pasar Sukaramai Medan kepada Akhyar Nasution.

Calon Wali Kota Medan nomor 1, Akhyar Nasution, Minggu pagi tadi, mengunjungi Pasar Sukaramai. Dalam pertemuan itu, ibu-ibu pedagang mengeluh tingginya tarif BPJS Kesehatan. Mereka juga mengadukan, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibagikan tidak tepat sasaran. (foto/sulaiman achmad)

Menjawab keluhan para ibu-ibu, Akhyar menegaskan jika program BPJS dan PKH bukanlah program yang dibuat Pemko Medan, melainkan Pemerintah Pusat dan Kementrian Sosial.

Sedangkan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI), atau BPJS Kesehatan menurutnya, Pemerintah Pusat hanya memberikan alokasi untuk 40 persen masyarakat miskin sesuai indeks kemiskinan di Indonesia.

“Jadi Pemko Medan sudah membuat PBI untuk program kesehatan gratis yakni Medan Sehat, dan pada 2020 ada anggaran Rp95,2 Miliar di luar tanggungan Pemerintah Pusat, yang telah dikeluarkan. Hanya saja ini mungkin belum mengcover seluruhnya,” ujar Akhyar.

Dia juga berharap kepada pemerintah agar memperhatikan keluhan masyarakat tentang kenaikan tarif BPJS Kesehatan.

“Atas naiknya tarif iuran BPJS, masyarakat mengaku berat sekali untuk membayar, bahkan ada yang mengadu nunggak berbulan-bulan,” kata Akhyar.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Akhyar menyempatkan berbelanja dan memantau sejumlah saluran parit yang kerap tergenang dan mengakibatkan banjir. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER