Kamis, Desember 18, 2025
spot_img
BerandaAcehTrauma Healing Hadirkan Keceriaan Anak-anak di Pengungsian Bireuen

Trauma Healing Hadirkan Keceriaan Anak-anak di Pengungsian Bireuen

Bireuen (Waspada Aceh) – Tawa anak-anak memecah sunyi kawasan pengungsian Pante Baro, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Kamis (18/12/2025). Pasca banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah itu, anak-anak pengungsi mulai kembali ceria setelah mengikuti kegiatan trauma healing.

Di antara tenda-tenda pengungsian, puluhan anak terlihat bermain hulahop, meluncur di perosotan, serta menyusun mainan bongkar pasang. Sejumlah ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana berseragam hijau mendampingi mereka, mengajak bermain, bernyanyi, dan tertawa bersama.

Salah satu peserta, Siti Najwa (11), tampak bersemangat bermain hulahop bersama teman-temannya. Senyum yang kembali merekah di wajahnya menjadi pemandangan yang jarang terlihat sejak bencana terjadi.

Banjir bandang dan longsor di Kecamatan Juli tidak hanya menghancurkan rumah dan harta benda warga, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan.

Banyak di antara mereka mengalami kecemasan, sering menangis, dan terus menanyakan kapan bisa kembali ke rumah.

Mariani (57), warga Desa Balai Panah, mengatakan anak-anak di pengungsian sempat mengalami tekanan mental berat.

“Setiap pagi anak-anak bertanya, ‘Pulang ke mana?’ Kami hanya bisa bilang rumah sudah tidak ada lagi,” ujar Mariani.

Keceriaan anak-anak tampak saat mengikuti trauma healing di lokasi pengungsian Bireuen pascabencana banjir bandang, Kamis (18/12/2025). (Foto: Cut Nauval D)

Ia mengungsi sejak malam bencana, sekitar 26 November, bersama ratusan warga lainnya. Rumah dan seluruh harta bendanya hilang terseret arus banjir. “Yang kami bawa hanya nyawa dan pakaian di badan,” katanya.

Kegiatan trauma healing tersebut digelar Kodam Iskandar Muda sebagai respons atas dampak psikologis pascabencana. Anak-anak diajak bermain berbagai permainan edukatif, seperti puzzle, rubik, bola, hulahop, hingga kitchen play, untuk membantu mereka mengekspresikan emosi secara positif.

Perwakilan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Dekki Sujatmiko, mengatakan kegiatan tersebut merupakan instruksi langsung dari pimpinan TNI.

“Pasca banjir, banyak anak-anak yang masih cemas dan stres karena rumahnya hilang, bahkan ada yang kehilangan anggota keluarga. Kegiatan ini bertujuan mengembalikan kondisi psikis mereka,” ujarnya.

Pelaksanaan trauma healing dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Dinas Kesehatan setempat, tenaga medis, relawan, unsur Kesdam, serta mahasiswa koas Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan.

Di posko tersebut sebanyak 115 anak mengikuti kegiatan trauma healing di Kecamatan Juli. Seluruh sarana permainan yang dibawa juga disumbangkan untuk digunakan anak-anak setempat.

“Kegiatan ini akan terus berlanjut dan dilakukan secara mobile ke wilayah terdampak bencana lainnya,” kata Dekki.

Di tengah keterbatasan pengungsian dan kehilangan yang dialami warga, tawa anak-anak siang itu menjadi penanda awal pemulihan.

Ruang bermain yang tercipta sementara memberi jeda bagi mereka untuk kembali merasakan masa kanak-kanak—meski di tengah puing bencana. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER