Medan (Waspadaaceh) – Petinju legendaris Indonesia, Syamsul Anwar Harahap menekankan pentingnya mental bertanding bagi para atlet tinju yang ingin memenangkan pertandingan. Mental yang kuat adalah modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap petinju.
Hal tersebut dikatakan Syamsul pada konferensi pers bertajuk “Membangun Prestasi Melalui Pembinaan Olahraga Berkelanjutan” di Media Center PON XXI Wilayah Sumatra Utara, Medan, Senin (16/9/2024).
Menjadi petinju memang tidak mudah, karena harus berhadapan langsung dalam pertarungan fisik. Di sinilah mental bertanding memainkan peran penting, kata Syamsul.
Mental bertanding seorang atlet hanya akan berkembang jika mereka memiliki pertahanan yang baik dan kemampuan menyerang yang handal. Mental bertanding ini akan tumbuh kalau kita memiliki pertahanan yang baik, kalau kita susah dipukul, dan kalau kita mudah memukul, tegasnya.
Ia pun memberi tips kepada petinju muda khususnya yang berlaga di PON XXI Aceh-Sumut agar menguatkan mental terlebih dahulu jika ingin meraih prestasi.
Syamsul mengaitkan hal ini dengan pengalamannya sendiri saat berlaga di ajang Sarung Tinju Emas (STE) di Banda Aceh pada 1976. Kala itu, petinju lain langsung merasa takut ketika mengetahui bahwa Syamsul akan bertanding di kelas yang sama.
Saat saya masuk ke kelas 67 kilogram, semua atlet berteriak, matilah kita. Ini menunjukkan bahwa mental bertanding sangat penting untuk menciptakan aura kemenangan, ucapnya sambil mengenang momen tersebut.
Syamsul, yang kini berusia 72 tahun, adalah salah satu legenda tinju Indonesia yang tak tergantikan, dengan karier gemilang yang dihiasi dengan berbagai kemenangan prestisius. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa prestasi tidak hanya datang dari latihan fisik, tetapi juga dari ketahanan mental yang tangguh. Jika petinju memiliki dua elemen penting ini susah dipukul dan mudah memukul mereka akan jauh lebih siap untuk mengalahkan lawan mereka, tegas Syamsul.
Pada kesempatan yang sama, pemegang rekor nasional tolak peluru putra Indonesia, Sukraj Singh, juga membagikan pengalaman dan pandangannya terkait prestasi dalam olahraga. Sukraj mengungkapkan bahwa kunci sukses seorang atlet tidak hanya terletak pada teknik, tetapi juga pada fokus dan kerja keras dalam berlatih.
“Untuk menjadi juara, seorang atlet harus memiliki dedikasi penuh pada dunia olahraga yang digelutinya. Ini tidak bisa dicapai hanya dengan latihan seadanya. Atlet perlu mengasah kemampuan mereka melalui kompetisi,” ujar Sukraj.
Menurut Sukraj, seringnya bertanding juga memberikan keuntungan bagi atlet untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Dengan sering berkompetisi, kita bisa memantau atlet-atlet lain yang bagus, dan ini menjadi referensi untuk meningkatkan performa diri sendiri, jelasnya.
Ia berharap para atlet muda, khususnya yang berlaga di PON XXI, dapat mengambil pelajaran ini dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 harus menjadi wadah untuk melahirkan atlet-atlet berbakat di Indonesia. Pembinaan olahraga yang berkelanjutan jadi kata kunci untuk membangun prestasi nasional. Baik Syamsul Anwar Harahap maupun Sukraj Singh menekankan bahwa kemenangan dalam olahraga tidak hanya didasarkan pada kekuatan fisik, tetapi juga pada mental yang kuat dan kesiapan menghadapi tantangan di lapangan. (Tri Meilani Ameliya, Teguh Handoko/TR/Elvira Inda Sari)