Banda Aceh (Waspada Aceh) – Tim Gabungan Sekretariat Daerah Aceh memantau penerapan protokol kesehatan dan gerakan bersih, rapi, estetis dan hijau (BEREH) di seluruh kantor Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Rabu (3/6/2020).
Selain memantau penerapan protokol kesehatan, tim tersebut juga datang untuk mendorong agar seluruh pegawai di bawah kewenangan Pemerintah Aceh melakukan donor darah. Gerakan donor darah itu merupakan gagasan Plt Gubernur Aceh, guna mencukupi kebutuhan darah di setiap rumah sakit.
Ada tiga tim yang turun untuk memantau. Ketiga tim itu dipimpin oleh para Asisten Sekda Aceh. Tim satu dipimpin oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan, M Jafar, tim dua oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembanguan, Teuku Ahmad Dadek, dan tim tiga dipimpin oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Bukhari. Dalam kegiatan itu masing-masing tim juga didampingi sejumlah kepala Biro di lingkungan Setda Aceh.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, pemantauan itu dilakukan guna memastikan semua anjuran protokol kesehatan sudah diterapkan di lingkungan kantor Pemerintah Aceh. Ia mengatakan, penerapan protokol kesehatan penting guna memutuskan penyebaran virus corona.
Dadek mengatakan, penerapan protokol kesehatan di lingkungan kantor Pemerintah Aceh itu meliputi penyediaan tempat cuci tangan dan melakukan pengecekan suhu badan di pintu masuk kantor. Kemudian, para pegawai diharuskan untuk memakai masker dan menjaga jarak fisik antar sesama.
“Kita juga meminta kepada setiap dinas untuk membuat SK tim penegakan protokol kesehatan di lingkungan kantor. Nantinya tim ini yang akan mendisiplinkan para pegawai untuk menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dadek.
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari itu, jumlah SKPA yang dikunjungi berjumlah 45.
Di setiap SKPA yang dikunjungi tim juga mendata jumlah pegawai untuk kepentingan donor darah serta memastikan program BEREH masih tetap berjalan.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan kegiatan donor darah sengaja digalakkan sebagai tindaklanjut dari imbauan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, agar ASN dan tenaga Non ASN lingkup Pemerintah Aceh rutin melakukan donor darah, agar stok darah di PMI tercukupi.
Karena itu, Iswanto juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat mendonorkan darahnya di rumah sakit atupun di kantor PMI terdekat agar persediaan darah di Aceh tercukupi dan dapat membantu orang orang yang membutuhkan.
Ia mengatakan, menipisnya ketersediaan stok darah di PMI dikarenakan masih rendahnya minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya serta diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19 di Aceh, sehingga pendonor mulai berhenti mendonorkan darah untuk sementara akibat pembatasan aktifitas selama ini.
Kilas Program BEREH
Program BEREH pertama kali diinisiasi oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 2019 yang kemudian ditindaklanjuti oleh Sekda Aceh, Taqwallah, dengan cara “turun gunung” untuk berkoordinasi dengan Pemkab dan Pemko seluruh Aceh.
Program yang menitikberatkan pada kebersihan dan kerapian ini berhasil menjangkau
lingkungan kantor pemerintah, sarana pendidikan sekolah umum hingga dayah, sarana kesehatan, dan sarana ibadah hingga ke seluruh kecamatan di Aceh.
Tanda-tanda kesuksesan Gerakan BEREH sudah mulai terlihat sejak akhir tahun 2019 di mana sebagian besar sekolah, khususnya SMA, telah menerapkan lingkungan yang rapi, bersih dan hijau. Selain itu program BEREH juga menekankan pada pemerhatian kenyamanan guru di sekolah.
Di lingkungan pemerintahan, keberhasilan program BEREH juga tercermin dari kinerja ASN dalam memberi pelayanan publik yang semakin maksimal. (Ria)