Banda Aceh (Waspada Aceh) – Tim Koetaradja Universitas Syiah Kuala (USK) mewakili Indonesia di ajang AIChE China Regional Chem-E-Car Competition 2025 yang digelar 9–11 Agustus di Tianjin University, China.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Chemical Industry and Engineering Society of China (CIESC) ini bakal diikuti lebih dari 50 tim mahasiswa teknik kimia dunia. Tantangannya: membuat mobil mini yang digerakkan sepenuhnya oleh reaksi kimia, tanpa bahan bakar fosil maupun pembakaran.
Bawa Prototipe “Koetaradja Aeromoto 10”
Tahun ini, Tim Koetaradja mengusung prototipe terbaru Koetaradja Aeromoto 10, mobil bertenaga sistem pneumatik hasil reaksi H₂O₂ dan KI. Desainnya diklaim lebih efisien dan akurat saat berhenti di garis finis.
Tim beranggotakan Muhammad Fariz (Teknik Kimia, leader), M. Nazar Ar (Teknik Elektro), Munawar Afwadi (Teknik Mesin), dan Ihtarami Ulya Aritonang (Teknik Kimia). Mereka dibimbing Prof. Dr. Ir. Farid Mulana, dan Hisbullah.
Dua Tantangan: Poster dan Race
Mereka akan bersaing di dua kategori:
• Poster Competition, menilai presentasi ilmiah, desain, keamanan, dan aspek ramah lingkungan.
• Performance Race, mobil harus menempuh jarak acak 15–30 meter dan berhenti sedekat mungkin di garis finis.
Dukungan Penuh dan Rekam Jejak Prestasi
Perjalanan ke China tak lepas dari dukungan Direktorat Kemahasiswaan dan Prestasi USK, Fakultas Teknik USK, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Ikatan Alumni Fakultas Teknik USK (IKAFT-JABAJAB).
Sejak berdiri pada 2016, Tim Koetaradja sudah mencatat sederet prestasi, mulai dari juara Most Eco Friendly Car ICRCC ITS 2021 hingga runner-up Most Consistent Performance ICRCC 2023.
“Target kami bukan hanya membawa pulang gelar, tapi juga mengharumkan nama Aceh, USK, dan Indonesia di kancah internasional,” kata Muhammad Fariz. (*)