Senin, Juni 24, 2024
Google search engine
BerandaAcehTidak Pulang Kampung, Pasien RSUDZA Pilih Berlebaran Idul Adha di Rumah Singgah...

Tidak Pulang Kampung, Pasien RSUDZA Pilih Berlebaran Idul Adha di Rumah Singgah BFLF

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah pasien yang tengah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) memilih untuk tetap berada di Rumah Singgah BFLF di Banda Aceh selama perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.

Rumah Singgah ini tetap beroperasi penuh selama libur lebaran untuk mendukung proses kesembuhan pasien yang berasal dari berbagai daerah di Aceh.

“Meskipun merayakan hari raya, pasien yang sedang menjalani pengobatan tetap membutuhkan perawatan,” ujar Ketua Yayasan BFLF, Michael Octaviano, di Banda Aceh,  Minggu, (16/6/2024).

Michael menjelaskan  BFLF tetap menjalankan layanan ini untuk mendukung proses kesembuhan pasien meskipun sedang Lebaran, karena para pasien masih memerlukan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA).

Saat ini, Rumah Singgah BFLF menampung 12 pasien beserta keluarganya, dengan lima orang pengurus yang selalu siaga. Pasien yang datang berasal dari berbagai daerah seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Nagan Raya.

“Kami membuka pintu Rumah Singgah untuk pasien dari luar daerah yang membutuhkan tempat tinggal selama proses pengobatan, bahkan di hari raya sekalipun,” tambah Michael.

BFLF juga mengajak masyarakat Aceh untuk bersama-sama mengunjungi, menghibur, dan berbagi kebahagiaan dengan para pasien di Rumah Singgah.

“Dengan adanya dukungan dari masyarakat, kami berharap para pasien tidak akan merasa kesepian dan terlantar selama perayaan Idul Adha,” harap Michael.

Salah seorang pasien jantung di Rumah Singgah BFLF, Maulidin, mengungkapkan  proses pengobatan yang panjang dan biaya yang besar menjadi kendala bagi mereka yang harus bolak-balik ke rumah sakit dalam waktu yang singkat.

Maulidin merasa bersyukur karena Rumah Singgah tetap beroperasi 24 jam meskipun pada hari raya besar Islam. Dia berharap Rumah Singgah dapat berkembang menjadi lebih besar meskipun saat ini masih dalam status sewa.

“Semoga BFLF dapat menyediakan rumah singgah permanen yang mampu menampung bukan hanya puluhan, tapi ratusan bahkan ribuan pasien, karena sangat dibutuhkan oleh kami yang sakit dan mengalami kesulitan ekonomi,” ujar Maulidin. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER