Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar atraksi wisata Festival The Light of Aceh di Bali, Sabtu (3/4/2021) malam.
Mengangkat tema wisata adaptasi kebiasaan baru, festival ini dibuka melalui penampilan lagu dan tari kreasi Aceh.
Rangkaian acara ini digelar dengan mematuhi protokol kesehatan diantaranya penyediaan hand sanitizer, cek suhu tubuh, dan pemberian face shield.
“Tampilan yang ditujukan malam ini menunjukkan keberagaman seni dan budaya. Kemkominfo RI berupaya membangun Indonesia terkoneksi melalui tol digital virtual agar masyarakat semakin maju” ungkap Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Republik Indonesia Prof Widodo Muktiyo.
Festival The Light of Aceh in Bali merupakan agenda mempromosikan wisata Aceh di era pandemi yang disajikan dengan sebuah festival Seni.
Tidak hanya kebudayaan, acara ini juga akan memberikan informasi mengenai ragam pesona wisata Aceh yang layak dikunjugi wisatawan.
Ketua Dekranasda Aceh Dyah Erti Idawati mengatakan Sabang memiliki terumbu karang yang indah dan bisa dinikmati melalui snorkeling. Selain Sabang juga ada kepulauan Banyak yang saat ini menjadi perhatian investor Uni Emirat Arab.
“Semoga masyarakat dan pariwisata Aceh tidak pernah surut untuk membangkitkan pariwisata Aceh dengan meningkatkan sektor pariwisata dan industri kreatif dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang merujuk pada arah Bapak Presiden Indonesia,” ungkap Dyah Erti Idawati.
Festival The Light of Aceh juga menyediakan pameran virtual yang membuat acara ini sungguh berbeda dari yang lain.
“Pameran virtual ini dibuat dengan menggunakan desain yang detail sehingga penonton dapat melihatnya dengan jelas. Game ini dapat digunakan untuk menjelajahi tempat-tempat di Aceh. Selain itu, konsep pameran bukan hanya edukasi tetapi juga pengalaman perjalanan,” ujar Kevin, pencipta game The Light of Aceh Virtual Exhibition.
Festival The Light of Aceh in Bali 2021 ini dimeriahkan oleh youtuber David Allen, dan Komedian Aceh Joni Kapluk (Empang Breuh). Selain itu ada juga performance dari Symphonima, Gita Seurune dan Famila Voice.
Masyarakat disuguhkan pertunjukan Orkestra dimana para penampil saling berkolaborasi dan diiringi oleh alunan musik Rapai khas Aceh yang dipercantik dengan tarian-tarian tradisional Aceh.
Penampilan tersebut dapat disaksikan secara langsung oleh masyarakat melalui “live streaming” di Channel Youtube P3PKN dan Disbupdpar Aceh.
Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Harapannya acara ini mampu memotivasi masyarakat agar dapat memberanikan diri untuk tetap berkarya dalam roda perekonomian melalui wisata adaptasi baru ini dengan membiasakan diri mematuhi protokol kesehatan berbasis CHSE. (Ria-H)