Banda Aceh (WaspadaAceh): Mesti tidak mengendalikan mesin birokrasi di tingkat provinsi, Partai Aceh memasang target besar pada Pileg (Pemilu Legislatif) 2019, yakni ingin memborong 50 persen plus kursi DPR Aceh.
Target besar itu diungkapkan Ketua umum DPA PA (Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh), Muzakir Manaf, dalam pidato politik usai pelantikan pengurus DPA Partai Aceh di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Selasa malam (10/4/2018).
Partai Aceh pada pemilu legislatif (Pileg) 2014 meraih 29 kursi dari total 81 kursi yang tersedia di DPRA. Jumlah ini merosot dibanding Pileg 2009, Partai Aceh superior bisa meraih 34 kursi dari total 69 kursi yang tersedia.
Di hadapan ribuan kader dan pengurus serta punggawa Partai Aceh, Muzakir Manaf memompa semangat kader untuk memenangi Pileg 2019 dan sebagai pemanasan kader di minta memenangkan Pilkada di Pidie Jaya, Aceh Selatan dan Subulussalam pada 2018 ini.
Diakui Muzakir Manaf yang juga Ketum KONI Aceh ini, perlu kerja keras dan kerja cerdas di samping strategi dalam menarik simpati rakyat.
“Perkembangan sekarang ada pihak tertentu yang ingin mengerdillkan Partai Aceh, tapi saya yakinkan tidak akan bisa karena Partai Aceh adalah partai perjuangan yang dilahirkan dengan pengorbanan nyawa, darah dan air mata,” tegas Mualem, panggilan Muzakir Manaf, yang disambut aplous para kader.
Karena Partai Aceh itu partai perjuangan, tegas Mualem, Partai Aceh berkewajiban mengawal MoU Helsinki agar dapat dituntaskan secara bermartabat dan berkeadilan, sampai semua butir-butir MoU direalisasikan oleh Pemerintah Indonesia.
Sebanyak 235 pengurus Dewan Pengurus Aceh Partai Aceh dilantik oleh Ketua Majelis Tuha Peut, Malik Mahmud Al Haytar. Pantia Pelaksana Pelantikan, Sarjani Abdullah, yang Ketua Harian DPA PA memberi laporan kegiatan. Sedangkan SK Pengurus DPA PA periode 2018-2023 dibacakan oleh Sekjen DPA PA, Kamaruddin Abubakar.
Wagub Aceh Nova Iriansyah yang hadir mewakili pemerintah dalam sambutannya memberi ucapan selamat kepada Mualem, dan seluruh pengurus yang dilantik.
Hadir pula sejumlah pimpinan Partai Politik dan sejumlah ulama di acara pelantikan yang dikemas secara apik tersebut karena diselingi sejumlah hiburan dan tarian. (B01)