Shandong – Sejumlah produk susu jujube yang diproduksi di Provinsi Shandong yang dilaporkan terpapar virus Corona, telah memasuki pasar di 25 provinsi melalui platform online. Meski telah mencemari susu, tetapi risiko penularannya sangat rendah, kata otoritas kesehatan setempat dalam konferensi pers, pada hari Senin waktu setempat.
Susu tersebut diproduksi di Zaozhuang, sebuah kota di Provinsi Shandong, China Timur, dan telah dijual melalui Pinduoduo dan Alibaba ke 321 kota dan kabupaten di 25 provinsi. Produk yang tidak terjual telah dibuang, kata Liu Jizhong, Wakil Wali Kota Zaozhuang.
Mengutip globaltimes.cn, Selasa (2/2/2021), otoritas lokal mengeluarkan pemberitahuan darurat ke 25 provinsi setelah virus Corona ditemukan. Sebanyak 148 kontak dekat terdeteksi dan menerima tes asam nukleat, dan semuanya menunjukkan hasil negatif. Tidak ada yang dinyatakan positif di antara 1.140 penduduk desa yang tinggal di kabupaten tempat perusahaan produksi susu itu berada.
Pada jumpa pers pada hari Senin, Lei Jie, seorang ahli di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shandong, mengatakan, virus yang ditemukan dalam produk jujube susu “tidak mungkin hidup, dan risiko infeksi sangat rendah.”
Bubuk whey yang digunakan dalam batch, yang dites positif COVID-19, diimpor dari Ukraina melalui pelabuhan Tianjin pada 5 Januari.
Staf yang bekerja di pabrik menerima pemeriksaan COVID-19 segera setelah kejadian, dan semuanya menunjukkan hasil negatif. Saat ini, masa inkubasi virus telah berlalu, menunjukkan bahwa personel dengan risiko infeksi tertinggi dinyatakan aman, jelas Lei. (Ris)
