Banda Aceh (Waspada Aceh) – Di tengah terik dan padatnya ibadah haji, semangat kemanusiaan tak pernah padam dalam diri dr. Junita, M.Kes, Sp.PD.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr Fauziah Bireuen ini membagikan secuil kisah perjuangannya mendampingi jemaah haji lansia asal Aceh di Tanah Suci.
Tahun ini menjadi pengalaman keduanya sebagai petugas kesehatan haji. Jika pada 2022 ia bertugas sebagai TKHI, kini ia kembali berangkat sebagai Petugas Haji Daerah (PHD Kesehatan) untuk kloter 9 (09-BTJ) Embarkasi Aceh. Total 386 jemaah ia dampingi, bersama tujuh petugas lainnya.
“Banyak dari mereka lansia, dengan risiko kesehatan tinggi. Kami harus selalu siaga, bahkan sejak sebelum keberangkatan,” ceritanya kepada Waspada Aceh dari Arab Saudi, Rabu (11/06/25).
Meski kelelahan sering menghampiri, tak ada keluhan dari sosok ramah yang akrab disapa Dokter Dedek ini. Tak hanya meresepkan obat, ia bahkan kerap memijat jemaah yang mengeluh pegal-pegal.
“Kalau mereka merasa lebih baik, itu sudah cukup membahagiakan bagi saya,” ujarnya.
Satu momen yang membekas baginya adalah saat harus mendorong kursi roda seorang jemaah yang sakit, di tengah siang terik, sekitar satu kilometer menjelang Mina, usai wukuf.
“Klik klik kheum bak uroh jemaah,” katanya dalam bahasa Aceh yang berarti “terharu saat membantu jemaah.”
Meski tak mudah, ia merasa sangat bersyukur. “Menolong orang lain adalah ibadah. Dan Allah izinkan saya melakukannya di Tanah Suci,” ucapnya.
Menurut informasi Kemenag Aceh, kloter 09 yang berasal dari daerah penghasil keripik pisang dan nagasari ini dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Sabtu, 5 Juli 2025 malam, dan tiba di Aceh keesokan harinya. (*)
