Aceh Besar (Waspada Aceh) – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menegaskan bahwa pengelolaan empat pulau yang resmi dikembalikan ke Aceh akan menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah Aceh.
Namun, ia belum membeberkan secara rinci bagaimana pulau-pulau tersebut akan dimanfaatkan ke depan.
“Semuanya, migas, kelapa, apapun yang ada di pulau itu, itu milik kita. Kita yang kelola,” ujar Mualem saat konferensi pers di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Rabu (18/6/2025).
Meski demikian, Mualem belum memutuskan arah pemanfaatan atau sektor prioritas. “Untuk pengelolaan teknisnya, nanti kita lihat,” ucapnya singkat.
Empat pulau yang dimaksud yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek, sebelumnya menjadi sengketa batas wilayah antara Aceh dan Sumatera Utara.
Mualem menyebut sudah ada sejumlah pihak yang menyatakan minat berinvestasi di wilayah tersebut.
Mualem menegaskan, pengembalian empat pulau sengketa ke Aceh tidak perlu menunggu pencabutan keputusan apapun dari pemerintah pusat. Menurutnya, pulau itu memang sudah menjadi hak Aceh sejak awal.
“Sebenarnya bukan dicabut, gak apa-apa, itu sebenarnya 4 pulau tersebut hak kita. Jadi ada masalah dikembalikan kepada kita, secara geografis dan historis bahwa pulau itu milik kita,” kata Mualem.
Disambut Secara Adat
Kepulangan Mualem dari Jakarta disambut secara adat di Bandara Sultan Iskandar Muda. Ia disambut tarian Salem Hikmah dari Sanggar Cut Nyak Dhien, dan menjalani prosesi peusijuek atau tepung tawar oleh sejumlah tokoh.
Mualem juga dipakaikan kupiah meukeutop, simbol penghargaan atas keberhasilan diplomasi kembalinta keempat pulau. (*)