Sabtu, April 20, 2024
Google search engine
BerandaLaporan KhususSMAN 1 Pulo Aceh Berjuang Mencerdaskan Generasi Bangsa di Kepulauan

SMAN 1 Pulo Aceh Berjuang Mencerdaskan Generasi Bangsa di Kepulauan

“Terus terang saya takjub melihat lingkungan sekolah ini. Semula saya menduga sekolah di kepulauan tidak sebagus ini, ternyata dugaan saya salah”

— Kadisdik Aceh, Alhudri —

SMA Negeri 1 Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, menjadi salah satu satuan pendidikan jenjang SMA yang berada di daerah kepulauan, daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T). Sekolah ini berlokasi di Alue Riyeung, Kecamatan Pulo Aceh.

Walaupun terdapat di daerah kepulauan, SMAN 1 Pulo Aceh terus menjadi sekolah yang sangat penting bagi pendidikan masyarakat Kecamatan Pulo Aceh. Dari lulusan siswa sekolah SMAN 1 Pulo Aceh inilah generasi penerus bangsa dari Aceh Besar akan bermunculan.

SMAN 1 Pulo Aceh selalu berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik untuk putra putri Pulo Aceh. Dengan jumlah 21 guru, antara lain 12 guru PNS Daerah, 3 PNS Guru Garis Depan Kemendikbud dan 6 Guru Kontrak Provinsi.

Kepala Sekolah SMAN 1 Pulo Aceh, Anwar, mengatakan, SMAN 1 Pulo Aceh saat ini sudah lebih maju daripada sebelumnya. SMAN 1 Pulo Aceh selama ini telah banyak memberikan lulusan terbaiknya untuk kemajuan Aceh Besar, Aceh dan Indonesia.

“Sekolah ini telah banyak melahirkan generasi atau lulusan yang berprestasi,” kata Anwar menjawab pertanyaan Waspadaaceh.com, Minggu (21/11/2021), terkait peringatan HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional 2021.

Anwar yang merupakan putra asli Lamlhom Kecamatan lhoknga Aceh Besar ini telah mengabdi di pulau ini sejak tahun 2017. Dia mengungkapkan berbagai prestasi siswanya, antara lain lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), mendapat Afirmasi maupun Bidikmisi kuliah di Aceh dan di luar Aceh.

“Proses pendidikan yang selama ini berjalan, khususnya SMAN 1 Pulo Nasi, Alhadulillah baik. Meskipun sebelumnya ada tantangan bagi siswa dan guru selama COVID-19, namun SMAN 1 Pulo Aceh berusaha memberikan pembelajaran terbaik,” kata Anwar.

Kepala sekolah ini melanjutkan, pada awal pandemi COVID-19, proses pembelajaran dilakukan secara daring karena memang instruksi dari Dinas Pendidikan Aceh. Setelah pandemi sedikit mereda sekitar Agustus 2021, sekarang pembelajaran sudah mulai tatap muka kembali, jelasnya.

Bentuk English Club bagi Siswa 

Dalam pelaksanaan program Aceh Carong, Anwar mengatakan selama ini muatan yang perlu digencarkan khususnya di Pulo Aceh adalah sesuai dengan blue print Pulo Aceh, yaitu daerah dengan potensi parawisata dan perikanan.

Kepala Sekolah SMAN 1 Pulo Aceh, Anwar, S.Pd. (Foto/Ist)

Pihak sekolah, kata Anwar, telah membentuk program pembelajaran bahasa Inggris dengan metode yang baik, yaitu dengan membentuk english club. Tujuan dibentuknya club ini agar para lulusan dari SMAN 1 Pulo Aceh piawai berbahasa Inggris dan bermanfaat untuk memperkenlakan potensi pariwisata yang ada di ujung Barat Indonesia tersebut.

“Muatan yang harus dipacu khususnya di Pulo Aceh adalah sesuai dengan blue print Pulo Aceh, yaitu parawisata dan perikanan. Kami dari SMAN 1 Pulo Aceh telah membentuk grup english club siswa agar bisa berbahasa Inggris setelah tamat SMA. Ini juga untuk mendukung parawisata. Kami berharap supaya Disdik Aceh terus menyuport apa yang kami jalankan agar para siswa juga memperoleh kompetensi yang maksimal,” ungkapnya.

Sebuah Harapan Meningkatkan Mutu Guru

Pada tanggal 25 November mendatang merupakan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) ke-76 dan Hari Guru Nasional.

Anwar mengatakan bahwa guru adalah ujung tombak pembangunan SDM sehingga harus meningkatkan profesionalismenya, kapan pun dan di mana pun.

Menurutnya, di era digital saat ini, dibutuhkan guru yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Guru harus dapat memainkan berbagai peran sebagai pembawa perubahan, konsultan pembelajaran terutama dengan canggihnya teknologi saat ini. Kata Anwar, SMAN 1 Pulo Aceh bahkan juga telah membentuk Lembaga Keuangan Guru.

“Guru berkewajiban untuk meningkatkan mutunya dengan berbagai bentuk kegiatan seperti adanya pelatihan guru, workshop, dan magang,” jelasnya.

Sebuah Harapan bagi Generasi di Pulo Aceh

Anwar berharap setiap siswa yang telah lulus dari jenjang SMA, meskipun tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, perlu ada pembinaan lebih lanjut. Misalnya mendapat pelatihan skill dan kewirausahaan sehingga nantinya mampu menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran.

”Yang sangat penting adalah ketika siswa-siswa yang sudah menamatkan SMA, namun tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka harus kita bina kembali untuk menguasai skill atau kecakapan hidup. Diharapkan nantinya mereka dapat menciptakan lapangan kerja di Pulo Aceh ini,” tuturnya.

Kadisdik Aceh Takjub Melihat Kebersihan Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, ketika meninjau SMAN 1 Pulo Aceh, Rabu (17/11/2021), berharap agar keberadaan sekolah tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Pulau Nasi. Selain itu juga dapat melahirkan generasi yang berkualitas.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM ketika mengunjungi SMAN 1 Pulo Aceh. (Foto/Ist)

Kadisdik mengaku senang melihat lingkungan sekolah yang bersih dan tertata rapi. Dia berharap agar sekolah di seluruh Aceh selalu menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekolah dengan baik.

“Terus terang saya takjub melihat lingkungan sekolah ini. Semula saya menduga sekolah di kepulauan tidak sebagus ini, ternyata dugaan saya salah. Terimakasih warga sekolah,” kata Kadisdik saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Green School di sekolah tersebut.

Meski demikian, Alhudri meminta Kepala SMAN 1 Pulo Aceh agar mengajukan rehabilitasi terhadap beberapa sarana prasarana sekolah yang dianggap sudah rusak dan memerlukan perbaikan.

Pada kunjungan itu, Kadisdik melihat satu persatu ruangan yang ada di sekolah tersebut, antara lain ruang belajar, siswa, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, laboratorium, toilet, mushalla dan ruang penginapan guru. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER