Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh memecat tiga kadernya. Mereka adalah Muhammad Thaib alias Cek Mad, Anwar Sanusi (Keuchik Wan), dan Ermiadi Abdul Rahman.
Informasi pemecatan ini mencuat setelah beredarnya surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Aceh Muzakir Manaf dan Sekjen Zulfadhli.
Dalam salinan yang beredar, pemecatan terhadap Cek Mad tertuang dalam SK Nomor: 119/KPTS-DPP/B/PA/III/2025. Sedangkan pemecatan Keuchik Wan ada dalam SK Nomor: 121/KPTS-DPP/B/PA/III/2025.
Kedua surat itu diterbitkan pada 5 Maret 2025. Belum diketahui secara pasti nomor SK untuk Ermiadi, namun namanya disebut ikut diberhentikan dari keanggotaan partai.
“Bahwa mengingat sesuai arahan dan kebijakan Ketua Umum DPP Partai Aceh yang meminta pengunduran diri saudara H. Muhammad Thaib sebagai calon anggota DPRA terpilih periode 2024–2029.”
“Selanjutnya sebagai calon pengganti untuk ditugaskan pada jabatan lainnya demi kepentingan strategis partai, namun yang bersangkutan tidak bersedia melaksanakannya, sehingga pimpinan partai menilai perlu mengganti yang bersangkutan dengan calon peraih suara terbanyak berikutnya,” bunyi poin B dalam surat tersebut.
Sikap ini juga terkait proses pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), setelah Ismail A. Jalil, salah satu anggota DPRA terpilih periode 2024–2029 mengundurkan diri.
Saat ini, DPP Partai Aceh sedang memproses calon pengganti Ismail melalui mekanisme PAW.
Sejumlah pihak menduga pemecatan tiga kader ini bukan semata urusan internal, melainkan langkah strategis untuk memuluskan proses PAW kepada sosok lain yang lebih disetujui oleh elit partai.
Hingga berita ini ditayangkan, Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri belum memberikan pernyataan resmi meskipun sudah dikonfirmasi oleh media.
Sementara itu, publik menanti klarifikasi terbuka dari DPP Partai Aceh atas pemecatan sejumlah tokoh berpengaruh ini terutama mengingat keterkaitannya dengan pergeseran kursi di parlemen. (*)
