Banda Aceh (Waspada Aceh) – Serial drama asal Malaysia, Bidaah, mencatatkan rekor 2,5 miliar kali ditonton di media sosial. Capaian ini diumumkan oleh Viu Malaysia pada Rabu (9/4/2025), berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai platform digital hingga 6 April 2025.
“Bidaah pecah rekor 2,5 miliar tayangan di media sosial! Terima kasih atas dukungan luar biasa dari para penggemar di Malaysia dan Indonesia,” tulis akun resmi Viu Malaysia yang dikutip Waspadaaceh.com, Jumat (11/4/2025).
Jumlah penayangan ini melonjak drastis hanya dalam waktu tiga hari, dari 1 miliar kali disaksikan pada 3 April 2025 menjadi 2,5 miliar pada 6 April. Lonjakan dipicu oleh dirilisnya tiga episode terakhir pada 5 April, yang melengkapi total 15 episode sejak serial ini pertama kali mengudara pada 6 Maret 2025.
Popularitas Bidaah turut terdongkrak oleh viralnya karakter utama bernama Walid Muhammad Mahdi Ilman, yang diperankan oleh Faizal Hussein. Sosok Walid digambarkan sebagai pemimpin sekte sesat yang mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi.
Salah satu kutipan ikonik dalam adegan serial, “Pejamkan mata, bayangkan muka Walid,” ramai dijadikan bahan meme dan komentar lucu oleh warganet, khususnya di Indonesia.
Tak hanya mencuri perhatian penonton di Malaysia, serial ini juga ramai dibicarakan di kalangan netizen Indonesia. Berdasarkan pantauan WaspadaAceh.com di media sosial, banyak pengguna yang membuat parodi, video reaksi, hingga konten kreatif lainnya terinspirasi dari karakter Walid.
Salah satu pemirsa asal Aceh, Rahma (29), mengaku menghargai keberanian serial ini dalam mengangkat isu sensitif di tengah maraknya fenomena keagamaan.
“Menurut saya ini membuka mata kita. Sekarang banyak orang mencari mangsa dengan mengatasnamakan dakwah. Serial ini berani mengungkap itu,” ujar Rahma saat diwawancarai, Jumat.
Disutradarai oleh Pali Yahya dan ditulis oleh Eirma Fatima, Bidaah menampilkan sejumlah aktor ternama seperti Faizal Hussein, Fattah Amin, Riena Diana, Marissa Yasmin, Vanida Imran, dan Hasnul Rahmat. Setiap episodenya berdurasi sekitar 42 menit dan menggabungkan unsur religi dengan ketegangan cerita yang kuat. (*)
