Sabtu, Oktober 11, 2025
spot_img
BerandaOlahragaSekda Aceh: Pemerintah Beri Dukungan Full Power untuk Olahraga Aceh

Sekda Aceh: Pemerintah Beri Dukungan Full Power untuk Olahraga Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) KONI Aceh Tahun 2025 resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Kamis (9/10/2025).

Agenda utama Musorprovlub adalah memilih Ketua Umum KONI Aceh periode 2025–2029 serta menyusun arah kebijakan dan kepengurusan baru guna meningkatkan prestasi olahraga Aceh menuju PON 2028.

Sekda Aceh berharap ketua KONI yang baru mampu memajukan organisasi. Ia menilai, KONI Aceh di bawah kepemimpinan sebelumnya telah menorehkan banyak prestasi.

“KONI Aceh begitu kuat saat dipimpin Gubernur Muzakir Manaf selama dua periode, dan hal itu berlanjut saat dipimpin almarhum Abu Razak. Kita berharap ketua yang baru mampu membawa KONI Aceh lebih maju,” kata Nasir.

Sebagaimana diketahui, Ketua KONI Aceh sebelumnya, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, meninggal dunia pada Maret 2025. Dalam Musorprovlub tersebut, anggota DPRA Saiful Bahri alias Pon Yaya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Aceh yang baru.

Lebih lanjut, Sekda menegaskan bahwa Pemerintah Aceh siap mendukung penuh KONI Aceh.

“Rekan-rekan KONI tidak perlu khawatir. Gubernur Aceh saat ini adalah mantan Ketua KONI dua periode, dan Sekda Aceh saat ini adalah mantan Sekum KONI Aceh dua periode,” ujarnya.

Nasir mengaku, KONI memiliki peran penting dalam perjalanan kariernya. Selama menjadi pengurus, ia mendapatkan banyak jaringan dan pengalaman.

Ia bahkan menyebut penunjukannya sebagai Sekda Aceh tidak lepas dari kinerjanya sebagai Sekum KONI selama dua periode mendampingi Muzakir Manaf.

Target PON 2028 Masuk 10 Besar

Sekda Aceh menegaskan bahwa KONI harus bergerak cepat menyiapkan atlet agar mampu menembus 10 besar, bahkan 7 besar, pada PON 2028.

“Kalau ditanya apa yang harus dilakukan, ya mulai dari hari ini. Pilih ketua yang tepat, susun kepengurusan yang tepat, lalu bangun perencanaan menuju 10 atau 7 besar PON 2028,” tegasnya.

Ia menilai pola koordinasi dan pembinaan seperti saat PON Aceh-Sumut harus dipertahankan. Soliditas dan pemikiran konstruktif menjadi kunci keberhasilan.

“Saya yakin dengan personel yang ada, ditambah kekuatan baru dari akademisi dan praktisi, capaian ini pasti tercapai,” ujarnya optimis.

Sekda juga mengingatkan bahwa beberapa cabang olahraga peraih emas di PON Aceh-Sumut tidak dipertandingkan di PON NTT-NTB 2028. Karena itu, KONI diminta segera mencari cabang pengganti yang potensial dan menjaga kesinambungan pembinaan.

“Pembinaan sudah berjalan sejak tahun lalu, tahun ini juga berjalan dan jangan berhenti lagi. Konsistensi pembinaan Februari hingga Desember harus dijaga,” tegasnya.

Pemerintah Aceh kata Nasir siap memberikan dukungan full power untuk kemajuan olahraga di Aceh.

“Untuk kemajuan olahraga Aceh, Pemerintah Aceh mendukung penuh. Full power,” tegas Nasir.

Sementara itu, Soedarmo menekankan bahwa Musorprovlub bertujuan memilih Ketua Umum KONI Aceh periode 2025–2029 yang mampu memimpin secara profesional.

“Ketua umum harus mampu memanajemen organisasi dengan baik, membangun sinergi dan soliditas karena ini sangat penting,” ujarnya.

Ia mengingatkan, meskipun perencanaan dan kerja sama dengan berbagai institusi telah dilakukan, namun tanpa soliditas organisasi, pembinaan prestasi akan terganggu.

“Yang terpenting adalah membangun organisasi dengan baik. Pengurus dan anggota harus saling mendukung,” katanya.

Menurut Soedarmo, olahraga adalah pemersatu bangsa dan harus menjadi pedoman dalam membangun prestasi.

“Harapan saya, Musorprovlub ini berjalan lancar, aman, dan tertib,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER