Kamis, April 24, 2025
spot_img
BerandaWisata & TravelSejak Pandemi COVID-19, Pantai Lampu’uk Tak Seindah Ekonomi Pengelolanya

Sejak Pandemi COVID-19, Pantai Lampu’uk Tak Seindah Ekonomi Pengelolanya

Sejak adanya COVID-19, sampai sekarang, sangat jarang ada yang datang,” kata Habibie

Indahnya panorama Pantai Lampu’uk di Kabupaten Aceh Besar, ternyata tidak seindah kehidupan ekonomi pengelola wisata bahari tersebut.

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, khususnya Aceh, pemilik pondok wisata yang ada di Lampu’uk, ikut terimbas. Lantaran turis lokal dan manca negara yang berkunjung ke lokasi wisata ini merosot tajam. Tentu hal ini menyebabkan perputaran ekonomi menjadi tersendat.

Adalah Habibie, salah seorang pengelola cafe di Pantai Lampuuk, yang telah berinvestasi membenahi fasilitas pondoknya agar nyaman menjadi tempat wisata para turis asing dan lokal. Biasanya para turis ini sekedar menghabiskan waktu akhir pekan. Tapi kini dia mengaku pendapatannya terus menukik tajam bahkan nyaris nihil akibat pandemi virus Corona.

Tapi dia membeberkan, dalam kurun waktu tiga bulan ini, sedikit ada harapan. Para pengunjung sudah mulai datang ke Pantai Lampu’uk untuk berakhir pekan.

Begitupun, sebut Habibie, pendapatannya itu jauh berkurang bila dibanding saat keadaan normal. Sebelum ada pandemi COVID-19. Biasanya, kata dia, dalam akhir pekan, Sabtu dan Minggu, sedikitnya ada 400 porsi makanan terjual.

“Sekarang omset itu sudah hilang lebih separuhnya. Sejak pandemi COVID-19, pada Maret 2020 lalu – hingga Oktober 2020, tidak ada lagi warga asing, khususnya dari Malaysia yang datang ke Aceh,” ungkap Habibie kepada Waspadaaceh.com, Minggu (18/10/2020) di pondok wisata miliknya.

Salain itu, tamu dari luar kota, Medan dan Jakarta, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Jumlahnya hanya satu dua orang yang datang. Dia juga menceritakan, hari biasa yakni Senin sampai Jumat, biasanya ada pengunjung yang datang ke pantai.

“Tapi sejak adanya COVID-19, sampai sekarang, sangat jarang ada yang datang,” sebut Habibie.

Menurunnya jumlah pengunjung ke pondok wisatanya, tentu berdampak pula kepada pendapatan atau omset penjualan. Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah pekerja. Biasanya ada enam orang pekerja, tapi kini hanya tinggal empat orang saja.

Dampak pandemi masih ada selama tiga bulan belakangan ini. Jumlah pengunjung masih jauh dari normal. Apalagi tamu dari luar Aceh, sampai sekarang bahkan belum ada, khususnya dari Malaysia. Tamu dari Medan memang sudah mulai ada yang datang, untuk makan siang di Pantai Lampu’uk.

Apa yang dialami Habibie juga dirasakan oleh puluhan pemilik pondok wisata lainnya di Pantai Lampu’uk. Menurut mereka, untuk bisa bertahan saja pada masa pandemi COVID-19, mereka sudah sangat bersyukur.

“Karena itu, kita selalu berdoa semoga banyak tamu yang datang. Pengelola pondok wisata di sini tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah virus Corona. Semoga masa-masa sulit cepat berlalu dari republik ini,” kata salah seorang pengelola pondok wisata lainnya. (Aldin Nainggolan)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER