Selasa, Maret 11, 2025
spot_img
BerandaAcehSebagai Parlok Baru, PPA Bertekad Bangun Kesejahteraan Rakyat Aceh

Sebagai Parlok Baru, PPA Bertekad Bangun Kesejahteraan Rakyat Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Partai Perjuangan Aceh (PPA) hadir sebagai partai lokal (Parlok) atau kekuatan politik baru, berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Berdiri sejak Agustus 2024, partai ini menargetkan perubahan nyata dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan perlindungan hak-hak perempuan.

Ketua Umum PPA, Prof. Adjunct Marniati, memgatakan, partainya tidak hanya hadir sebagai kendaraan politik, tetapi juga sebagai wadah perjuangan bagi rakyat Aceh.

“Partai ini lahir dengan semangat membangun ekonomi rakyat. Kami ingin memastikan bahwa Aceh tidak hanya bertahan dengan potensi lokal, tetapi juga berkembang dengan memanfaatkan peluang global,” ujar Marniati dalam acara buka puasa bersama di Kampus Ubudiyah, Senin (10/3/2025).

Fokus Ekonomi dan Kemandirian Rakyat

Salah satu misi utama PPA adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam Aceh.

Marniati menyebut bahwa partainya telah menjalin komunikasi dengan beberapa negara, seperti China dan Malaysia, untuk memasarkan komoditas unggulan Aceh, termasuk ikan kerapu, lada, teripang, dan kopi.

“Kami ingin membuka lapangan kerja dengan menjalin kemitraan internasional. Jika komoditas Aceh bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri, otomatis ekonomi rakyat akan tumbuh,” jelasnya.

Selain ekonomi, PPA juga menaruh perhatian besar pada sektor pendidikan. Salah satu program unggulannya adalah pemberian beasiswa bagi 100 anak Aceh agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana.

“Pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan. Kami ingin memastikan anak-anak Aceh memiliki akses pendidikan yang lebih baik, sehingga mereka bisa berkontribusi dalam membangun daerahnya,” tambah Marniati.

Perjuangkan Hak Perempuan dan Anak

Sebagai partai yang dipimpin oleh perempuan, PPA juga berkomitmen dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di Aceh.

Marniati menargetkan keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai hingga 40 persen serta menyoroti berbagai isu seperti tingginya angka perceraian, kasus pelecehan, dan perdagangan manusia.

“Perempuan masih menghadapi banyak tantangan di Aceh. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari solusi atas persoalan ini dan memastikan perempuan mendapat perlindungan serta kesempatan yang lebih baik,” tegasnya.

Dengan semangat perubahan dan komitmen yang kuat, PPA optimistis dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan rakyat Aceh dalam jangka panjang. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER