Banda Aceh (Waspada Aceh) – Di tangan kepemimpinan Pj Gubernur Safrizal ZA, putra asal Aceh, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) kini menduduki posisi terendah se-Indonesia.
Walaupun sebelumnya Babel masuk sebagai daerah inflasi tertinggi se-Indonesia. Inflasi Babel secara tahunan (year on year) tercatat sebesar 1,21 persen. Sementara data secara bulanan (month to month) inflasi di Babel 0,13 persen.
Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal ZA, tidak menyangka inflasi tersebut turun melebihi ekspektasi. Walaupun, pihaknya memang selama ini berjuang keras dalam menekan angka inflasi di Babel.
“Inflasi Provinsi Bangka Belitung menjadi yang terendah se-Indonesia. Capaian ini melebihi ekspektasi dan monumental, mengingat sebelumnya inflasi Babel sempat jadi yang tertinggi se-Indonesia,” kata Safrizal sebagaimana dikutip dari detikSumbagsel, Minggu (11/2/2024).
Safrizal menjelaskan, komoditi yang menyumbang inflasi di Babel secara tahunan, di antaranya beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan sawi hijau. Sementara andil inflasi secara bulanan adalah komoditas ikan kembung, daging ayam ras dan bawang merah.
Safrizal menyebut capaian tersebut berkat formulasi kebijakan yang sudah dilakukan Pemprov Babel dan stakeholder terkait.
“Kata kuncinya adalah data, sehingga menjadi instrumen pertimbangan dalam berbagai formulasi kebijakan. Terkait pengendalian inflasi, penerapan strategi ada terbukti mampu menekan secara signifikan angka inflasi,” kata putra Aceh ini.
Safrizal menjelaskan, ada beberapa strategi yang dilakukan sehingga Babel bisa terendah inflasinya. Pertama strategi availabilty dengan menggenjot produksi pertanian dengan gerakan Semarak Babel atau “Semangat Menanam Rakyat Babel” yang dalam kurun dua bulan terakhir ini diyakini mampu memanfaatkan lahan tidur melalui ekstensifikasi pertanian.
Menurutnya, Semarak Babel menjadi ikon baru di Provinsi Bangka Belitung untuk meningkatkan peran masyarakat sebagai subjek pembangunan pertanian, bukan sekedar objek. Selain itu, Pemprov Babel juga melakukan berbagai upaya dan inovasi dalam pengendalian inflasi.
“Berangkat dari situasi inflasi tertinggi di Indonesia tiga bulan yang lalu, maka strategi availabilty ditunjang dengan penerapan strategi distribusi yakni memangkas rantai panjang distribusi. Alhamdulillah melalui berbagai pendekatan dan upaya, saat ini frekuensi penerbangan ke Bangka maupun Belitung bertambah empat flight yang berimplikasi langsung pada turunnya biaya tiket pesawat di Babel,” ujarnya.
Di tambah lagi, lanjut Safrizal, karantina ternak yang terlalu lama telah diperbaharui menjadi lebih singkat dan maksimal.
“Dari beberapa minggu, tinggal beberapa jam saja. Sehingga gap semakin mengecil dengan memanfaatkan teknologi PCR unggas terkini,” kata Safrizal.
Berdasarkan data BPS Babel, Kabupaten Belitung Timur mengalami deflasi dalam berbagai komoditas perikanan tangkap, di antaranya ikan kembung (-0,55 persen), selar (-0,53 persen) dan kerisi (-0,53 persen).
“Strategi pamungkas kita sebut affordability atau keterjangkauan daya beli masyarakat melalui berbagai intervensi kebijakan seperti operasi pasar, pemberian BLT dan Bansos yang tepat sasaran dan tepat momentumnya karena berbasis data,” kata Safrizal.
Dengan capaian positif tersebut, Safrizal meminta semua pihak untuk bisa terus bekerja keras mempertahankan inflasi di Babel tetap rendah.
“Kita pertahankan, mempertahankan lebih sulit dari meraih, maka saya minta seluruh jajaran Pemprov maupun Pemkab/Pemkot bersama-sama forkopimda dan instansi vertikal untuk terus berkolaborasi dan mendorong partisipasi masyarakat Babel. Jangan lengah,” tutupnya. (*)