Selasa, Mei 21, 2024
Google search engine
BerandaSafrizal ZA: 80 % Lansia Meninggal Kena COVID-19

Safrizal ZA: 80 % Lansia Meninggal Kena COVID-19

Jakarta (Waspada Aceh) – Data terbaru Satgas Nasional Penanganan COVID-19 mengungkap, sekitar 80 persen masyarakat lanjut usia (Lansia) penderita COVID-19 meninggal dunia.

“Karena itu, kita terus mengimbau masyarakat serius melakukan vaksin booster khususnya kepada usia di atas 59 tahun,” ajak Safrizal ZA, Wakil Ketua Satgas Nasional COVID-19, kepada Waspada dan tiga wartawan asal Aceh di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Dalam Negri RI,  Jumat malam (11/02/2022).

Menurut catatan pihak Satgas Nasional,
data terakhir hingga 10 Februari 2022, meningkat lagi jumlah orang yang terjangkit COVID-19 jenis Omicron. Di antaranya yang meninggal dunia banyak dari kalangan lansia khususnya yang komorbid.

“Ini harus menjadi perhatian serius,” jelas Safrizal ZA yang juga menjabat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri RI.

Menurut dia, ada tiga hal menjadi perhatian para lansia  untuk menghindari terjangkit virus Omicron. Pertama hindari keramaian, melakukan vaksin booster dan ketiga menjaga pola hidup sehat.

Korban meninggal, kata dia, biasanya berumur tua atau lansia, tidak vaksin, juga banyak penyakit bawaan atau komorbid. Namun masyarakat biasa juga bisa berisiko tinggi atau high risk bila terjangkit virus COVID-19.

“Udah tua, tidak vaksin, komorbid lagi. Ini yang paling berisiko meninggal dunia lantaran antibodi sudah lemah,” kata Safrizal.

Safrizal berharap para pemimpin di Aceh serius menangani pengurangan risiko terjangkit virus Omicron di kalangan masyarakat dengan mempercepat melakukan vaksin booster khususnya para lansia, ujarnya.

“Menurut catatan dan info  penanganan vaksinasi dosis ke III atau booster di Aceh masih sangat rendah, sekitar 1,91 persen. Ini perlu ditingkatkan lebih kencang lagi,” ujar Safrizal.

Safrizal meminta masyarakat mampu memutus mata rantai siklus penyebaran virus COVID-19, yang biasanya menjelang liburan sering meningkat karena konsentrasi kerumunan. Hal itu memudahkan penyebaran virus, sehingga perlu dipatuhi protokol kesehatan, harap Safrizal ZA.

Persentase Rendah di Aceh

Putra Aceh Besar itu juga menyinggung tentang pelaksanaan vaksinasi di Aceh yang dinilai kurang masif hingga persentasinya masih rendah secara nasional.

“Ujung tombaknya pemerintah daerah, sementara TNI/Polri sifatnya mem-back up, bukan sebaliknya,” demikian Wakil Ketua Satgas Nasional COVID-19, Safrizal ZA. (Aldin Nl)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER