“Hijrah adalah perjalanan spiritual yang harus kita lakukan setiap hari, menuju pribadi yang lebih baik dan diridhai oleh Allah SWT”
Alunan rebana dan lantunan shalawat menggema di Kota Sabang, Kamis (24/7/2025), saat ribuan pelajar turun ke jalan dalam pawai ta’aruf memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H/2025 M.
Acara yang menjadi simbol semangat keislaman dan persatuan ini dimeriahkan dengan penampilan hadrah dan rebana dari berbagai sekolah. Pawai ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi mendalam tentang nilai-nilai hijrah dan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat kota Sabang.
Kegiatan yang dilepas oleh Wakil Wali Kota Sabang, Suradji Junus, bersama Forkopimda di Lapangan Darma Bakti, diikuti oleh ribuan pelajar dari 46 sekolah di seluruh Kota Sabang. Para peserta pawai tampak antusias mengenakan pakaian bernuansa Islami, menampilkan kreativitas dalam berbusana dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam.
Dalam sambutannya, Suradji Junus menyampaikan bahwa momen ini harus dijadikan ruang edukasi publik untuk merefleksikan makna hijrah. Ia menekankan bahwa hijrah bukan hanya tentang berpindah tempat, tetapi juga tentang perubahan sikap dan akhlak menjadi lebih baik.
“Hijrah adalah perjalanan spiritual yang harus kita lakukan setiap hari, menuju pribadi yang lebih baik dan diridhai oleh Allah SWT,” ujarnya.
Suradji Junus juga mengapresiasi antusiasme peserta dan menyebut pawai ini sebagai cerminan semangat kebersamaan dan identitas Kota Sabang sebagai kota yang religius dan rukun. Ia berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan membentuk masyarakat yang kuat secara spiritual dan sosial.

“Pawai ini adalah wujud nyata dari harmoni dan toleransi yang kita jaga di Sabang,” tambahnya.
Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Sabang, Marwan, menjelaskan bahwa pawai kali ini bertema “Dengan Momentum Muharram, Kita Tingkatkan Potensi Wisata Religi di Kota Sabang”.
Rute pawai dimulai dari Lapangan Darma Bakti dan berakhir di Arena Taman Wisata Sabang Fair. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat semangat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman.
“Kami berharap pawai ini dapat menjadi daya tarik wisata religi yang semakin memperkuat citra Sabang sebagai destinasi yang Islami dan ramah,” kata Marwan.
Marwan menambahkan bahwa tahun ini panitia meniadakan drum band dan lebih mengutamakan konsep Islami dengan menampilkan hadrah dan rebana. Para peserta juga menampilkan kostum dan atribut syar’i serta atraksi bernuansa Islami.

“Kami ingin menampilkan kekayaan seni dan budaya Islam yang ada di Sabang, sekaligus memberikan pesan positif kepada generasi muda,” jelasnya.
Marwan berharap kepribadian bernuansa Islami ini tidak hanya ditampilkan saat pawai, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan pentingnya berpakaian syar’i dalam berbagai aktivitas, termasuk olahraga.
“Berpakaian syar’i adalah bagian dari identitas kita sebagai Muslim, dan ini harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan kita,” tegasnya.
Pawai ta’aruf ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan semangat kebersamaan di Kota Sabang, serta meningkatkan potensi wisata religi di daerah tersebut.
Semangat Muharram diharapkan dapat terus membara dalam setiap hati masyarakat Sabang, membawa berkah dan kemajuan bagi kota yang dikenal dengan keindahan alam dan keramahannya ini. (*)