Calang ( Waspada Aceh) – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar Calang, membantah ada terjadi malpraktik medis yang dilakukan oleh anak buahnya di rumah sakit tersebut.
“Tidak benar adanya malpraktik medis. Itu tidak benar adanya,” tutur dr. Eka Rahmayudi kepada wartawan, Selasa (12/3/2019).
Menurutnya, pasien tersebut mengalami penyakit Diabetes Melitus (MD) yang kadar gulanya sudah mencapai 500 Mg/dl, dan keadaan itu sudah sangat membahayakan bagi kondisi pasien.
Membengkaknya tangan pasien, lanjutnya, diakibatkan oleh pemasukan cairan melalui infus. Petugas melakukan infus karena kondisi pasien sudah sangat melemah karena sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien tidak mendapatkan perawatan yang baik.
Petugas di RSUD Teuku Umar, kata dr Eka, tidak melakukan operasi seperti yang dituduhkan. Tetapi hanya melakukan pembersihan luka pada tangan pasien yang akan diperban.
“Menangani penyakit ini perlu ruangan yang steril. Tidak mungkin dilakukan di ruang biasa, efeknya nanti terhadap pasien lainnya. Kita lakuakn di ruang operasi,” terangnya, menepis pernyataan anak pasien yang mengatakan bahwa orang tuanya dioperasi.
Eka menambahkan, sejauh ini mungkin ada penyampain dari bawahannya kepada keluarga pasien yang tidak tepat sehingga terjadi mis komunikasi antara petugas dengan pihak keluarga pasien.
“Saya bisa pastikan tidak ada malpraktik dan tangan pasien bukan dioperasi tapi pembersihan lukanya,” tegas dokter Eka.
Sebelumnya, Munawar, 28, anak kandung dari pasien Mustafa Samsuddin, warga Desa Kuta Tuha Kecamatan Panga, Aceh Jaya, menyesalkan sikap pihak rumah sakit tersebut, yang diduganya telah melakukan malpraktik.
“Kami pihak keluarga terkejut saat disampaikan oleh dokter, jika tangan ayah harus dioperasi malam ini (Selasa, 12 Maret 2019). Sedangkan ayah awalnya hanya lemah, dan ada DM juga,” tutur Munawar kepada waspadaaceh.com.
Sebelumnya, terang Munawar, ayahnya dirawat di ruang inap. Pada hari kedua, saat masih dirawan di ruang tesebut, pasien sudah mulai demam tinggi hingga tidak sadarkan diri.
“Kami mulai panik karena tangan sebelah kanan mulai membengkak akibat diinfus. Orang tua kami sudah dirawat selama 13 hari di ruamh sakit,” tuturnya.
“Sesudah dua malam di rawat di ruang ICU, baru ayah sadar dan dokter sudah mengatakan ayah segera dioperasi.”
Munawar menambahkan, mereka tidak memahami semua itu dan menduga adanya malpraktek medis dilakukan oleh oknum pelayanan medis di rumah sakit. (zammil)