Tapaktuan (Waspada Aceh) – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Pemantau dan Kajian Kebijakan (Formak) Aceh Selatan, Ali Zamzami, menyayangkan Rumah Sakit RSUD dr Yuliddin Awai tidak memiliki ruang jenazah.
“Kita jangan berfikir ketika banyak pasien itu dibawa pulang oleh keluarga, terus kamar jenazah di rumah sakit tidak perlu,” kata Ali Zamzami, kepada Waspada Selasa di Tapaktuan.
Dijelaskanya, fasilitas kamar jenazah itu adalah salah satu syarat untuk tipe B, dan itu sudah pernah ada. Seharusnya manajeman RSUD dr Yuliddin Awai Tapaktuan dari dulu segera mencari solusi gantinya.
Dia berharap kepada pemerintah Aceh Selatan untuk membenahi manajemen rumah sakit RSUD dr Yuliddin Awai Tapaktuan. Seharusnya direktur rumah sakit yang dilantik 29 Maret 2019 kemarin mempunyai terobosan baru.
“Coba lihat di atas ruang Poli Klinik lantainya melayang-layang waktu kita jalan dan beberapa bagian bangunan juga sudah rusak. Selain memperbaiki manajeman juga harus ada perbaikan fisik,” paparnya.
Selain itu, menurut Ali Zamzami, dewan pengawas rumah sakit RSUD dr Yuliddin Awai juga perlu dievaluasi karena sampai sekarang tidak tahu keberadaannya.
“Entah siapa orang pengawasnya, kita tidak tahu apa pekerjaan yang dilakukannya. Kita minta Pemkab Aceh Selatan untuk lakukan pembentukan atau peremajaan kembali dewan pengawas itu,” tuturnya.
Tahap Pembangunan Gedung Baru
Sementara, Direktur RSUD dr Yuliddin Awai Tapaktuan, dr Erizaldi M.Kes Sp.Og, saat dikonfirmasi Waspadaaceh.com, mengatakan, tidak ada ruang jenazah karena kondisi rumah sakit dalam tahap pembangunan gudung yang baru.
“Secara keseluruhan pembangunan itu kan bertahap, untuk posisi ruang jenazah belum dibangun karena diutamakan ruang perawatan,” jelas Erizal.
Dalam seminggu ini, Direktur RSUD dr Yuliddin Awai Tapaktuan akan mencari ruang yang kosong untuk penempatan jenazah semetara. Sejak pembangunan gedung baru tidak ada ruang jenazah, namun dia tidak tahu sejak kapan karena manajemen baru.
“Alhamdulilah sementara ini tidak ada masalah, keluarga pasien jarang menemukan mayat yang tidak dikenali, tapi kalau sudah kejadian seperti ini kita akan cari ruang jenazah sementara,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, Kamis (20/6/2019) mengatakan, terkait belum adanya ruang jenazah dia akan berkoordinasi dengan pihak manajeman RSUD dr Yuliddin Awai Tapaktuan.
“Nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak manajemen rumah sakit untuk mencari segara ruangan yang bisa dimanfaatkan. Kita berharap tidak terulang lagi seperti ini,” pungkansya.(Faisal)
