Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wajah Luthfi, 8 tahun, berseri-seri tatkala sang bunda selesai menyisir rambut, memakaikan bedak, dan merapikan pakaiannya.
Bocah yatim yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar itu, tengah bersiap-siap di rumahnya di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, saat Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq berserta istri Sri Dewi Kurnilawati datang menjemput.
Sore itu, Minggu (16/4/2023), bertepatan dengan 25 Ramadan 1444 hijriah, Bakri Siddiq akan mengajaknya berbelanja baju dan kebutuhan lebaran. “Sudah siap? Ayo kita beli baju hari raya,” ajak Bakri Siddiq saat tiba di rumah Luthfi.
“Izin Bu, Luthfi-nya kami bawa sebentar ya,” pamit Bakri Siddiq kepada ibunda Luthfi yang terlihat haru melepas kepergian putra keduanya. Di dalam minibus yang terparkir depan rumah, sudah menunggu delapan anak yatim dari delapan kecamatan lainnya.
Sejurus kemudian, mobil yang membawa mereka meluncur ke sebuah pusat perbelanjaan modern terbesar di pusat kota. Di sana, para anak yatim dipersilakan Bakri Siddiq untuk memilih pakaian, sendal, sepatu, hingga peci yang disukainya.
Sementara Bakri Siddiq menemani enam anak yatim putra berbelanja, Sri Dewi turut mendampingi rombongan putri. Menjelang waktu berbuka puasa, mereka sudah menenteng barang belanjaan masing-masing dan berada di kasir.
“Alhamdulillah, hari ini betepatan dengan Ramadan ke-25, lima hari sebelum lebaran, kita bisa berbagi sedikit kebahagiaan dengan para anak yatim piatu yang ada di Banda Aceh,” ujar Bakri usai merogoh dompet dan menyelesaikan pembayaran.
Menurutnya, hakikat Idul Fitri memang bukan pakaian atau sendal yang baru, namun hati dan diri yang bersih setelah menjalani puasa Ramadan sebulan penuh. “Ini yang perlu kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita.” ungkapnya.
“Namun setahun sekali, tak salahnya kita menjadi orang tua bagi anak yatim ini untuk mewujudkan apa yang mereka idam-idamkan. Jangan sampai mereka bersedih melihat teman-temannya memakai baju baru pas lebaran tiba,” ujarnya.
“Terima kasih Pak Wali,” ujar Luthfi dan kawan-kawan saat berpisah dengan orang nomor satu di Banda Aceh tersebut. Hari itu, mereka pulang ke rumah masing-masing dengan hati gembira. (*)