Banda Aceh (Waspada Aceh) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh turun langsung dalam razia gabungan penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, Sabtu malam (8/5/2021) hingga Minggu dini hari (9/5/2021).
Razia ini menyasar sejumlah warung kopi (warkop) yang terletak di pusat kota. Sebelum bergerak, Wali Kota Aminullah Usman memimpin apel kesiapan tim razia yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan di halaman Balai Kota.
Unsur Forkopimda yang hadir antara lain Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, Kapolresta Joko Krisdiyanto, Dandim 0101/BS Abdul Razak Rangkuti, Kajari Edi Ermawan, dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin. Hadir pula Sekda Amiruddin dan sejumlah kepala SKPK.
Dalam arahannya, Wali Kota Aminullah menyampaikan update data COVID-19 Banda Aceh. “Akhir-akhir ini kasus COVID-19 semakin meningkat. Per hari ini sudah mencapai 2.777 kasus terkonfirmasi positif, dan 200 orang lebih di antaranya harus dirawat,” katanya.
Wali kota mengkhawatirkan angka tersebut berpotensi melonjak tajam menjelang dan pasca lebaran. “Apalagi sekarang sedang ramai-ramainya di Banda Aceh. Maka Forkopimda sepakat mengawal langsung pelaksanaan prokes hingga lebaran nanti. Harapan kita, minimal tak ada penambahan kasus positif baru,” ujar Aminullah.
Dalam razia gabungan yang diputuskan pada rapat Forkopimda pada Jumat lalu itu, selain razia penerapan prokes juga dilakukan rapid test antigen secara acak.
“Terutama kepada para pemilik, pengelola, dan pelayan atau pekerja warkop yang sehari berinteraksi dengan pengunjung,” ujarnya lagi.
Ia pun mengatakan tindakan atau sanksi di tempat bagi para pelanggar juga diberlakukan berdasarkan pedoman Perwal 51 tentang Prokes, Instruksi Gubernur, dan Instruksi Mendagri.
“Ini merupakan bagian dari ikhtiar kita untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Banda Aceh,” kata wali kota seraya mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh Forkopimda.
Lokasi pertama yang disasar tim razia gabungan adalah warkop Dhapu Kupi di Simpang Surabaya. Di sana, tim Dinas Kesehatan ber-APD lengkap melakuan rapid test antigen kepada pengelola dan dua pelayan, termasuk dua orang pengunjung yang kedapatan tak bermasker.
Sembari menunggu hasil tes keluar, unsur Forkopimda menyampaikan sosialisasi tentang bahaya COVID-19 dan prokes serta pencegahannya kepada para pengunjung warkop. 15 Menit berselang, lewat pelantang suara, Ketua DPRK Farid Nyak Umar mengumumkan hasil rapid test terhadap lima sampel random: Non reaktif alias negatif.
Di warkop berikutnya, yakni Star Jazz Kupi yang terletak di Jalan Mr T Mohd Hasan, ada sembilan orang yang dirapid test antigen. Selain pekerja warkop dan pengunjung tak bermasker, juga ada beberapa pengunjung yang secara sukarela minta dites. Hasilnya, satu orang pengunjung dinyatakan reaktif atau positif COVID-19 dan segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Dandim 0101/BS, Abdul Razak, yang mengumumkan hasil tes, mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penularan virus Corona. “Malam ini terbukti bahwa COVID-19 masih ada di tengah- tengah masyarakat.
“Dari sembilan yang dites, satu positif. Artinya kalau 90 kita di sini, ada kemungkinan 10 orang yang positif. Cara pencegahannya? Terapkan prokes secara ketat,” ujarnya.
Boh Manok Weng (BMW) Kupi menjadi warkop terakhir yang disambangi Forkopimda. Di samping melakukan rapid test antigen kepada tiga pekerja warkop. Kepada salah satunya yang melanggar prokes tidak mengenakan masker juga “disanksi” mengumandangkan azan dan teks Pancasila.
Di sini, pengumuman dan penyerahan surat hasil rapid test dilakukan oleh Kapolresta Banda Aceh, Joko Krisdiyanto. “Alhamdulillah tiga yang dites hasilnya negatif. Meski begitu kita harus tetap waspada. Penerapan protokol pencegahan COVID-19 jangan sampai kendur,” katanya. Dia mengimbau pemilik warkop untuk menutup usahanya jam 00.00 WIB, dan mengurangi jumlah kursi/meja warkop hingga 50 persen sesuai aturan pemerintah. (b03)