Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaAcehRawan Rusuh, Petugas Lapas Diminta Jaga Komunikasi dengan Tahanan

Rawan Rusuh, Petugas Lapas Diminta Jaga Komunikasi dengan Tahanan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami, meminta kepada sipir di Lapas kelas II-A Banda Aceh untuk mengoptimalkan kinerja pengamanan dan pembinaaan bagi narapidana.

Dalam arahannya saat apel pengukuhan Satgas Kepatuhan Internal di Lapas kelas IIA Banda Aceh, Rabu (12/6/2019), Sri menegaskan para sipir tetap memedomani visi-misi dan tupoksi lembaganya saat menjalankan tugas.

“Setiap program yang dicanangkan oleh Lapas selaras dengan tupoksi yang berlaku bagi setiap aparatur pemasyarakatan. Keamanan dan ketertiban merupakan tupoksi strategis kita,” tegas Sri.

Berita Terkait: Diam-diam 17 Napi Aceh Dipindah ke Nusakambangan

Dalam kesempatan itu, Sri menyampaikan terimakasih kepada pihak Pemerintah Aceh yang selama ini telah menjadi mitra kerja pihaknya. Sehingga berbagai kendala dalam pelaksanaan tugas Lapas menjadi lebih ringan.

Selain mengukuhkan Satgas Kepatuhan Internal, kehadiran Dirjen Pemasyarakatan itu juga sekaligus meresmikan gedung baru di Lapas IIA Banda Aceh, yakni ruang layananan kunjungan.

Meneruskan arahan Dirjen PAS, Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh, Agus Toyib secara terpisah menyebut, over kapasitas sebagai masalah utama di berbagai lembaga pemasyarakatan di daerah-daerah, khususnya Aceh.

“Di Aceh, kita tidak menduga bahwa dari tahun ke tahun lapas terus menerima lebih banyak tahanan. Ada yang kapasitas 75 orang, tapi diisi oleh 100 lebih tahanan. Kondisi ini memang sangat memprihatinakan, secara nasional juga seperti ini,” keluhnya.

Namun demikian, pihaknya telah berupaya mengoptimalkan pemberian hak tahanan, seperti remisi dan sebagainya. Pengurangan hukuman ini juga bertujuan agar jumlah tahanan tetap stabil sebagaimana kapasitas bangunan lapas tersebut.

Agus juga mengaku sudah menyampaikan permohonan ke pusat agar beberapa lapas di Aceh bisa diperbesar.

“Saya sudah sampaikan paling tidak enam hingga tujuh Lapas yang perlu diperbesar kapasitasnya, atau dilakukan relokasi. Seperti di Bireuen, Lhoksukon, Idi dan Kuala Simpang, itu kita ajukan anggarannya. Tapi kita juga menyadari, pemerintah pusat punya skala prioritas, daerah mana yang lebih didahulukan,” jelasnya.

Pembenahan Rutan Sigli

Dalam kunjungannya ke Aceh, Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami, juga menyoroti kondisi Rutan Kelas II B Sigli, Pidie. Menyikapi kerusuhan Senin pekan lalu itu, Sri mengaku kecewa. Apalagi, insiden ini ternyata dipicu hal sepele.

“Rusuh karena hal sepele, penarikan dispenser. Sangat disayangkan,” sesalnya.

Berita Terkait: Pembangunan Rutan Sigli Tunggu Pembahasan APBNP

Menurut Sri, jika komunikasi antara petugas dan napi berjalan baik, kerusuhan itu tak perlu terjadi. Karenanya Sri meminta semua pihak menyadari perannya masing-masing, baik itu petugas Lapas maupun tahanan.

“Petugas pemasyarakatan mesti lakukan pendekatan dengan baik. Untuk tahanan, saya minta tetap berperilaku baik agar nanti bisa diberikan pengurangan hukuman,” simpulnya.

Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh, Agus Toyib mengatakan proses pemeriksaan masih berlangsung. Hingga kini, ada tiga orang petugas yang tengah menjalani pemeriksaan di Kanwil Kemenkumham Aceh.

“Seorang di antaranya kepala keamanan Rutan, mereka sudah ada di sini (Kanwil) sejak Senin kemarin,” kata Agus.

Selain memeriksa petugas, Kanwil Kemenkumham juga memprioritaskan perbaikan fasilitas Rutan yang rusak parah, paska insiden tersebut. (Fuadi)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER