Sabtu, Oktober 18, 2025
spot_img
BerandaSumutRatusan Alumni USM Indonesia Bekerja di Jepang

Ratusan Alumni USM Indonesia Bekerja di Jepang

Medan (Waspada Aceh) – Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Parlindungan Purba, SH, MM, mengungkapkan, ada ratusan alumni Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia yang bekerja di Jepang. Ini membuktikan bahwa kualitas lulusan USM Indonesia diakui di negara-negara maju seperti Jepang.

“Belum lama ini, saya berkunjung ke Jepang dan bertemu alumni USM Indonesia. Ternyata sudah ada ratusan alumni USM Indonesia yang bekerja di sana,” ujar Parlindungan Purba pada acara wisuda lulusan USM Indonesia Tahun Akademik 2025/2026 di Grya Benn, Kamis (16/10/2025).

Kemudian, Parlindungan berbagi pengalaman tentang hal yang harus dilakukan jika alumni Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia ingin sukses dalam hidupnya.

Kunci kesuksesan tersebut adalah memiliki kemauan, kemampuan dan kesempatan. “Adapun prinsip 3 K ini adalah kemauan, kemampuan, dan kesempatan. Terapkan ini dalam hidup, maka saya yakin anda akan sukses,” ujarnya.

Parlindungan mengatakan, seseorang menimba ilmu pengetahuan di bangku perguruan tinggi, karena dia memiliki kemauan untuk memperbaiki hidupnya dan meraih apa yang dicita-citakan.

“Karena ada kemauan, maka dia mau belajar keras. Dia punya cita-cita dan keinginan agar hidupnya kelak berhasil. Untuk mencapai itu, maka dia mau mengorbankan dirinya untuk belajar keras, karena dia yakin bahwa ilmu pengetahuan akan membawa dia meraih sukses,” ujarnya.

Sementara, prinsip kedua adalah kemampuan. Yakni, dari belajar keras itu dia akan menguasai ilmu pengetahuan yang akan digunakan untuk bekerja atau memperoleh penghasilan.

“Namun ada hal yang harus diperhatikan dalam prinsip kemampuan ini. Alumni juga dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi ini sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan, terutama saat kita menerapkan prinsip ketiga yakni kesempatan,” ujarnya.

Menurut Parlindungan, dengan menguasai ilmu pengetahuan dan kemampuan komunikasi yang baik, maka alumni USM Indonesia akan memiliki kesempatan untuk membuka jaringan. Hal inilah yang dilakukan di USM Indonesia yakni membuka jaringan melalui kerjasama dengan banyak pihak dan juga dengan para almuni.

“Harapan kami, dimanapun para alumni berada, hendaknya tetap menjalin komunikasi dengan USM Indonesia,” tegas Parlindungan.

Parlindungan berharap para wisudawan-wisudawati USM Indonesia dapat sukses dalam menjalani kehidupan. “Jangan pernah menyerah, selalu belajar dan perluas pergaulan, maka saya yakin anda akan sukses,” tuturnya.

Sebelumnya, Rektor USM Indonesia, Prof Dr Ivan Elisabeth Purba SH MKes, meminta para alumni USM Indonesia dapat menjaga nama baik kampus dan almamater.
Dia juga berharap agar para lulusan USM Indonesia selalu belajar. “Bekerjalah dengan baik, jika ada kesempatan, silakan menempuh pendidikan yang lebih baik lagi,” tuturnya.

Prof Ivan juga meminta para alumni mampu berpikir kritis dan bertindak sebagai problem solver. Kedua kemampuan tersebut sangat vital atau dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis.

“Selain itu, anda juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan cepat saat ini, seperti digitalisasi dan otomatisasi serta kemauan untuk belajar hal baru. Kita perlu terus menerus belajar. Tapi ini saja tidak cukup. Kita juga perlu terus menerus mengembangkan karakter,” tutur Prof Ivan.

Sementara, Prof Dr Tarmizi S.H MHum selaku Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi di Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah I Sumut berharap para alumni USM Indonesia dapat mengamalkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di dalam kehidupan sehari-hari untuk kemajuan masyarakat.

Selain itu, Prof Tarmizi juga mendukung keinginan Ketua Yayasan Parlindungan Purba yang ingin membuka program studi hukum kesehatan dan mendirikan pusat studi pembiayaan infrastruktur daerah.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD mengapresiasi capaian USM Indonesia yang terus melahirkan lulusan berkualitas dan membuka jejaring internasional.

“Keberhasilan hari ini patut disyukuri, karena tidak semua seangkatan anda tahun 2021 bisa melanjutkan kuliah. Saat ini baru sekitar 32 persen lulusan SMA di Indonesia yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara di Malaysia sudah 50 persen lebih,” ujarnya.

Dia juga berpesan agar para lulusan tidak hanya mengandalkan IPK, tetapi mengembangkan kemampuan sosial dan budaya melayani yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. “Budaya melayani adalah budaya yang baik dan harus terus ditingkatkan. Konsistensi dan disiplin adalah kunci utama keberhasilan seseorang,” tambahnya.(*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER