Kamis, Juli 17, 2025
spot_img
BerandaEntertainmentRani Tak Menyangka Tarian Anaknya Dikha Kini Mendunia

Rani Tak Menyangka Tarian Anaknya Dikha Kini Mendunia

Perahu melaju kencang, didayung puluhan pria berpakaian seragam dengan ritme seirama dan Dikha menari di ujung depan perahu, memberi semangat.

Rani Ridawati (36) tak pernah membayangkan anaknya, Rayyan Arkan Dikha, menjadi perbincangan dunia. Ia hanya mengira putranya sedang menari seperti biasa di ujung perahu, memberi semangat bagi para pendayung di Festival Pacu Jalur Riau.

“Saya kaget, enggak nyangka bisa jadi viral. Padahal itu video tahun lalu. Soalnya, semua sampan juga punya penari Anak Coki. Banyak juga yang lebih heboh,” kata Rani saat dihubungi Waspadaaceh.com, Rabu (16/7/2025).

Rayyan Arkan Dikha bukan nama yang asing lagi di media sosial di seluruh dunia belakangan ini. Bocah 11 tahun asal Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau ini mendadak viral karena aksinya yang enerjik menari di ujung perahu saat mengikuti Festival Pacu Jalur.

Dengan gerakan khas tangan menepuk-nepuk udara dan gaya ekspresif bak pesohor panggung, Rayyan mencuri perhatian dunia.

Tak hanya netizen tanah air yang terkesima. Gerakannya, yang kini populer disebut “aura farming”, bahkan ditiru oleh bintang olahraga dunia seperti Neymar, Alex Albon, hingga Travis Kelce. Sosok Rayyan menjadi perbincangan hangat lintas negara.

Rapper asal Amerika Serikat (AS), Melly Mike, bahkan mengumumkan akan ke Provinsi Riau untuk menonton langsung Festival Pacu Jalur tahun ini.

Tidak hanya itu, penyanyi Young Black and Rich ini juga akan tampil secara live di festival tersebut. Informasi ini disampaikan Melly Mike lewat unggahan di media sosial yang kemudian viral. Dalam video berbahasa Inggris itu, ia menyampaikan antusiasnya untuk hadir di festival tradisional Riau tersebut.

Dikha—sapaan akrabnya—adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia duduk di kelas V SD Negeri 013 Pintu Gobang. Bakat Dikha ini memang sudah turun dari sang ayah, Jupriono (40), yang juga atlet Pacu Jalur dari tim yang sama.

“Ayahnya atlet Pacu Jalur juga,” kata Rani.
Tradisi ini telah menjadi denyut kehidupan masyarakat Kuansing sejak lama.

Gerakan Dikha sendiri tak pernah diajarkan secara khusus. “Dia aja yang ngarang. Spontan. Bebas. Yang penting bisa membakar semangat para pendayung,” tutur sang ibu.

Peran Dikha di atas jalur disebut Anak Coki, yakni penari kecil yang berdiri di ujung perahu untuk menyemangati pendayung. Tubuh mereka harus ramping, gesit, dan berani berdiri di perahu panjang yang melaju cepat dengan menjaga keseimbangan tubuh.

Rayyan Arkan Dikha, bocah penari Pacu Jalur yang viral di media sosial, bersama sang ibu, Rani Ridawati. (Foto:/Dok. Keluarga)

Dikha mulai menari di jalur sejak usia 9 tahun. Menjadi anak coki tentu tak lepas dari risiko. Tarian dilakukan di ujung jalur yang melaju cepat di sungai yang dalam. Menurut Rani, di awal-awal Dikha sempat beberapa kali tercebur karena belum bisa menjaga keseimbangan.

“Waktu pertama-pertama ikut, sempat jatuh juga. Tapi sekarang udah biasa. Bahkan ada tim SAR dan BPBD yang siaga selama lomba,” katanya.

Momen viral itu terjadi pada Agustus 2024, ketika Dikha pertama kali tampil di tingkat nasional bersama tim jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Mengenakan baju Teluk Belanga warna hitam, peci, dan kaca mata hitam, Dikha menari di ujung perahu sambil mengikuti irama hentakan dayung.

Suara sorakan menggema di sepanjang tepian Sungai Kuantan. Ribuan pasang mata tertuju pada perahu panjang yang melesat membelah arus sungai.

Perahu melaju kencang, didayung puluhan pria berpakaian seragam dengan ritme seirama dan Dikha menari di ujung depan perahu, memberi semangat.

Gaya Spontannya Memicu Reaksi Global

“Waktu itu pamannya lihat video dan bilang ‘ini diparodikan orang Arab’. Kami ketawa aja. Eh, ternyata makin banyak yang upload ulang, dari luar negeri pula,” tutur Rani, sembari tertawa.

Rani mengaku baru menyadari dampak besar dari aksi anaknya saat mendapat telepon dari media dan undangan dari berbagai acara nasional.

“Pas ditelepon, saya benar-benar kaget dan bangga. Sebagai ibu, saya pasti dukung penuh. Apapun yang terbaik buat Dikha, saya akan dampingi,” ujarnya dengan suara bergetar.

Tak lama setelah viral, Dikha diundang ke Jakarta untuk tampil di acara televisi. Ia juga bertemu menteri, menerima beasiswa pendidikan dari Gubernur Riau Abdul Wahid, bahkan diangkat sebagai Duta Pariwisata Riau.

Sebagai orang tua, Rani berharap sorotan ini bukan sekadar viral sesaat. Ia ingin agar momentum ini menjadi awal perjalanan Dikha, baik dalam seni maupun dalam menjaga budaya daerah.

Bagi Rani, yang paling membanggakan bukan hanya soal popularitas Dikha, tapi bagaimana anak-anak di kampung mulai kembali mencintai budaya mereka sendiri.

“Semoga dikenal orang, bukan karena viralnya saja. Tapi karena bisa membanggakan kampung, membawa nama Riau ke dunia,” harapnya.

Ia juga berharap Pacu Jalur bisa terus dilestarikan, bahkan menjadi cabang olahraga resmi di masa depan.

“Semoga nanti Riau makin dikenal, siapa tahu Pacu Jalur bisa jadi cabang olahraga nasional,” katanya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER