“PHBS itu mulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan dengan sabun, dan mengonsumsi air bersih”
Puskesmas Krueng Barona Jaya terus berupaya meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di gampong-gampong yang menjadi wilayah kerjanya.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan PHBS di rumah tangga.
Puskesmas Krueng Barona Jaya bekerja sama dengan kader-kader kesehatan setempat untuk mengajak warga menjalani hidup yang bersih dan sehat.
Pagi itu, Rabu (20/12/2023) Suasana di Puskesmas Krueng Barona Jaya tampak ramai, beberapa pasien sedang mengambil nomor antrian ada juga menunggu untuk melakukan cek kesehatan. Ada anak-anak, ibu dan bapak.
Pantauan Waspadaaceh.com petugas juga tampak sedang mengukur tinggi badan pasien. Mardhatillah,45, warga Meunasah Baet Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar merasakan demam yang tak kunjung reda.
Sudah lima hari ia mengalami suhu tubuh yang tinggi, meski sudah minum obat. Ia pun memutuskan untuk pergi ke puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Krueng Barona Jaya.
Di ruang tunggu, Marza bercerita tentang kehidupan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Ia memiliki tiga orang anak, yang termuda masih berusia tiga tahun. Bagi Marza, menjaga kesehatan keluarganya adalah hal yang sangat penting.
Salah satu cara yang ia lakukan adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah. PHBS adalah kumpulan perilaku yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
“PHBS itu mulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan dengan sabun, dan mengonsumsi air bersih. Saya selalu mengajarkan anak-anak untuk melakukan hal-hal itu,” kata Marza.
Selain itu, Marza juga rutin mengajak suami dan anak-anaknya untuk berolahraga setiap pagi. Mereka biasanya berjalan santai di sekitar kompleks perumahan, atau bermain sepeda. Marza juga memperhatikan pola makan keluarganya, agar tetap bergizi dan seimbang.
“Kalau bisa, saya masak sendiri di rumah. Saya usahakan untuk menyediakan sayur, buah, protein, dan karbohidrat yang cukup untuk keluarga saya. Saya juga menghindari makanan yang mengandung banyak gula, garam, atau lemak,” tutur Marza.
Marza mengaku bahwa menerapkan PHBS tidaklah sulit, asalkan ada niat dan konsistensi. Ia juga sering melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anak-anaknya. Ia berharap, dengan PHBS, keluarganya bisa terhindar dari berbagai penyakit.
“Saya berpikir, lebih baik mencegah daripada mengobati. kita harus lebih waspada dan menjaga imunitas tubuh kita,” ucap Marza.
PHBS di Rumah Tangga
Menurut penyuluh kesehatan masyarakat di Puskesmas Krueng Barona Jaya, Asridar Usman, dari 10 tatanan PHBS di rumah tangga, yang paling rendah capaiannya yakni terkait merokok.
Ia mengatakan, masih banyak warga yang merokok di dalam rumah, padahal hal itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka sendiri dan keluarganya.
“Kami terus mengimbau agar warga tidak merokok di dalam rumah, apalagi di depan anak-anak. Selain itu, asap rokok juga bisa mengganggu kesehatan orang di sekitar, terutama anak-anak yang masih rentan terkena infeksi saluran pernapasan,” jelas Asridar saat ditemui Waspadaaceh.com, Rabu (20/12/2023).
Asridar menambahkan, selain merokok, tatanan PHBS lain yang juga perlu ditingkatkan adalah pemberian ASI eksklusif, penimbangan bayi dan balita secara berkala, penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Di Puskesmas, sudah ada posyandu remaja untuk memberikan edukasi kepada remaja dalam mempersiapkan kesehatan mereka, misalnya persiapan menikah, pentingnya pemberian ASI eksklusif, kesehatan reproduksi, dan bahaya narkoba. “Kami juga mengimbau agar calon pengantin sebelum berkeluarga melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu,” ucapnya.
Kemudian, khusus untuk lansia, Puskesmas juga turun ke rumah mereka untuk melakukan cek kesehatan. “Kami ingin memastikan bahwa lansia tetap sehat dan terpenuhi kebutuhan gizinya,” kata Asridar.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Aceh juga mengimbau agar desa-desa terus menggalakan PHBS. Gerakan PHBS adalah upaya meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, mengatakan manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
“PHBS juga bisa mencegah penyebaran penyakit menular. Kami berharap masyarakat bisa menerapkan PHBS di rumah tangga dan lingkungan sekitarnya,” tutur Sulasmi. (Adv)