Sabtu, Juli 26, 2025
spot_img
BerandaAcehPT PEMA Kembali Ekspor 3.113 Ton Sulfur dari Aceh ke Sulsel

PT PEMA Kembali Ekspor 3.113 Ton Sulfur dari Aceh ke Sulsel

Langsa (Waspada Aceh) – PT Pembangunan Aceh (Perseroda) atau PT PEMA kembali mengirim ribuan ton sulfur dari Aceh ke Sulawesi Selatan. Kali ini, sebanyak 3.113 ton sulfur dikapalkan dari Pelabuhan Kuala Langsa menuju Bantaeng.

Pengapalan dimulai sejak 20 Juli 2025 pukul 20.25 WIB dan selesai pada 22 Juli 2025 pukul 16.35 WIB, di bawah cuaca cerah dan pengawasan ketat tim operasional.

“Alhamdulillah, kita berhasil menyelesaikan pengiriman sulfur sebanyak 3.113 ton ke Bantaeng. Ini bukti komitmen kami dalam menjadikan Aceh sebagai pemain penting dalam pasokan energi dan bahan baku industri nasional,” kata Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, dalam keterangannya, Kamis (25/7/2025).

Mawardi mengatakan, PT PEMA terus melakukan pembenahan agar Aceh tak hanya dikenal sebagai daerah penghasil bahan mentah, melainkan juga sebagai penyedia komoditas industri bernilai tambah.

“Kami terus berbenah dan bekerja keras untuk menambah PAD Aceh. Ke depan, komoditas sulfur ini akan kita optimalkan, dengan melibatkan lebih banyak tenaga kerja lokal,” lanjutnya.

Direktur Komersial PT PEMA, Faisal Ilyas, menyebut ekspor ini merupakan langkah konkret dalam mengintegrasikan potensi alam Aceh ke dalam jaringan industri strategis nasional.

“Ini adalah hasil kerja keras tim, dan alhamdulillah kita berhasil menjualnya dengan harga terbaik. Semua proses kita lakukan sesuai standar operasional dan sangat memperhatikan aspek keamanan lingkungan,” ujarnya.

Diketahui, sulfur tersebut berasal dari produksi di Blok A, Aceh Timur, yang dikelola oleh Medco E&P Malaka. PT PEMA sebelumnya juga telah mengirim sulfur ke Riau dan wilayah lain di Sulawesi.

Langkah ini menegaskan konsistensi PT PEMA dalam mendorong hilirisasi komoditas dan memperkuat peran Aceh dalam rantai pasok industri nasional.

PT PEMA juga berkomitmen menjaga mutu serta keberlanjutan di seluruh proses produksi hingga distribusi.

“Kami optimistis, ke depan pengiriman akan makin efisien dan berdampak luas terhadap perekonomian Aceh,” tutup Faisal. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER