Sigli (Waspada Aceh)–Proyek jembatan Keude Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, yang menggunkan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2016 senilai Rp2,2 miliar hingga saat ini terlihat mangkrak (terbengkalai).
Sementara jembatan darurat yang dibangun sementara pada lokasi proyek itu dilaporkan telah banyak menimbulkan korban. Pengendara sepeda motor sering mengalami kecelakaan, terjatuh akibat papan lantai jembatan darurat itu sudah lapuk.
Faisal, 39, warga Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Sabtu (13/7/2019) menuturkan, sejak proyek jembatan itu dikerjakan sudah beberapa kali mangkrak. Pembangunan awal sekira 2016-2017 telah merampungkan dua aboetment (kepala jembatan-red).
Selanjutnya proyek itu kembali terhenti dan dilanjutkan pada tahun 2018 dengan membangun rangka baja. Namun sampai sekarang, kata dia, pembangunannya kembali terhenti.
Warga, imbuh Faisal, sangat mengharapkan pembangunan jembatan itu dapat dilanjutkan segera mengingat sudah lama terhenti.
“Kami mengharapkan tahun ini jembatan itu bisa dikerjakan dan selesai,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Thantawi Yusuf, mengatakan, proyek jembatan Keude Gigieng, akan dilanjutkan pembangunannya tahun ini. Sekarang masih dalam proses tender.
“Proyek jembatan Gigieng, Simpang Tiga, sedang dalam proses tender, tahun ini dikerjakan,” kata Thantawi Yusuf, Sabtu (13/7/2019).
Menurut dia, pembangunan jembatan Gigieng itu menggunakan sumber Dana Otonomi Khusus (DOKA). Tahun sebelumnya dikerjakan oleh Provinsi Aceh. Untuk tahun 2019 ini di bawah kendali Dinas PUPR Pidie dengan jumlah anggaran senilai Rp1,3 miliar, ujarnya. (Muhammad Riza)
