Banda Aceh (Waspada Aceh) – Program Studi S2 Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, menggelar pelatihan telaah dan penyesuaian Rencana Pembelajaran Semester (RPS) tahun akademik 2021/2022. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, 28 – 30 Juni 2021.
Ketua Program Studi S2 KPI Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Abdul Rani Usman, mengatakan, RPS tersebut merupakan dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan.
“RPS ini merupakan sebuah kebutuhan dalam proses pembelajaran yang harus dikembangkan dan tidak boleh berhenti,” ujarnya.
Ia menambahkan, panduan akademik tersebut disesuaikan dengan perkembangan dunia global. Untuk itu, katanya, tim akan memasukkan beberapa materi terkait dengan isu global.
Selain itu, kata Abdul Rani, dalam RPS Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry juga memasukkan materi nasionalisme, seperti wawasan kebangsaan, pemahaman anti korupsi dan moderasi beragama.
“Selanjutnya, RPS Prodi KPI juga memasukkan muatan lokal, antara lain penguatan dakwah dan Syariat, kekhususan yang dimiliki Provinsi Aceh, serta berbagai hal lain sesuai dengan standar Prodi KPI secara nasional,” turur Abdul Rani.
Abdul Rani menegaskan, persiapan RPS ini tidak harus dilakukan saat diperlukan. Namun harus dilakukan setiap ada kesempatan dan perkembangan kurikulum, sehingga kapan dibutuhkan, prodi sudah siap.
Telaah RPS ini, lanjut Abdul Rani, juga sebagai langkah dalam rangka persiapan menuju Prodi A unggul pada tahun 2025, serta sebagai cikal bakal dalam rangka melahirkan Prodi S3 Komunikasi di Pascasarjana UIN Ar-Raniry.
Sekretaris Prodi S2 KPI UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Azman, dalam laporannya menyebutkan, workshop tersebut diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari para dosen sesuai dengan kepakarannya.
“Kegiatan ini diikuti oleh para pakar, antara lain bidang komunikasi Islam, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan media baru. Komunikasi bisnis dan pariwisata, psikologi komunikasi, komunikasi sosial, tafsir komunikasi, filsafat ilmu, studi keislaman dan praktisi media,” ujarnya. (Cut Nauval Dafistri)