Kualasimpang (Waspada Aceh) – Tim Pansus 1 Biaya Tidak Terduga (BTT) COVID-19 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang merasa prihatin dengan minimnya fasilitas dan prasarana pendukung pada Posko Penanganan dan Pencegahan COVID-19 di Pintu Perbatasan Provinsi Aceh – Sumatera Utara.
Terkuak minimnya fasilitas pendukung bagi petugas di posko COVID-19 perbatasan tersebut setelah tim Pansus BTT DPRK Aceh Tamiang melakukan peninjauan ke posko. Kondisi saat itu sedang turun hujan dan petugas tidak dapat melakukan pengecekan kendaraan yang melintas perbatasan dari Sumut, karena tidak memiliki jas hujan mau pun payung.
“Akibat tidak dapat melakukan pengecekan, otomatis semua arus lalulintas yang masuk ke Aceh tanpa ada pemeriksaan dan berlalu begitu saja,” kata Fadlon, Koordinator Tim Pansus 1 BTT COVID-19 kepada wartawan Selasa (7/7/2020) di kantornya.
Selain jas hujan, perlengkapan lainnya juga sangat memprihatinkan. Para petugas Posko tersebut saat istrahat tidurnya di lantai beralaskan tikar serta tidak adanya penerangan lampu di ruangan istrahat petugas, kata dia.
“Kemudian dalam kunjungan Tim Pansus I BTT COVID-19, petugas meminta APD berupa face shield, bantuan suplemen dan puding bagi para petugas serta meminta tambahan kipas angin,” ungkap Fadlon.
Seusai melakukan kunjungan dari Posko perbatasan dan melanjutkan peninjauan ke Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Aceh Tamiang, tim Pansus menilai perlu adanya penambahan ruangan isolasi yang dilengkapi dengan sirkulasi udara dan dilengkapi dengan CCTV.
Fadlon mengemukakan, adapun tujuan Pansus dalam rangka melihat langsung kondisi lapangan serta menghimpun data serta untuk meningkatkan pelayanan yang baik ke depannya.
” Terutama dalam penanganan dan pencegahan virus COVID -19 ini,” tambah Fadlon.(b15).