Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara secara resmi ditutup pada Jumat malam (20/9/2024). Jawa Barat (Jabar) menjadi juara umum PON XXI, sementara Aceh berada di posisi keenam.
Jabar mampu memperoleh 195 medali emas, 163 medali perak, dan 182 medali perunggu. DKI Jakarta keluar sebagai juara dua dengan memperoleh mengoleksi 184 emas, 150 perak, dan 145 perunggu.
Sementara juara tiga diraih oleh Jawa Timur (Jatim) dengan memperoleh 146 emas, 136 perak, dan 143 perunggu.
Sementara juara empat diisi oleh Sumut yang juga sebagai tuan rumah di PON XXI Aceh-Sumut. Sumut mampu mengumpulkan 79 emas, 59 perak, dan 116 perunggu.
Sedangkan posisi kelima, diisi oleh Jawa Tengah yang menggeser posisi Aceh menjelang penutupan. Jateng memperoleh 71 medali emas, 74 perak dan 115 perunggu.
Aceh yang juga menjadi tuan rumah, berjaya menempati posisi keenam dengan mengumpulkan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu.
Diketahui, juara umum ini dibacakan saat penutupan PON XXI Aceh-Sumut yang diselenggarakan di Stadion Utama Sumut Sport Centre, Deli Serdang. Selain di Medan, tak kalah meriah penutupan juga berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh
Di Aceh, rangkaian acara penutupan diawali dengan penampilan seni, dilanjutkan dengan defile para kontingen dari seluruh Indonesia yang bertanding di wilayah Aceh. Setiap perwakilan provinsi berbaris melewati area utama di atas panggung yang dibangun di depan stadion.
Acara dihadiri oleh Ketua Harian PB PON XXI Wilayah Aceh, Azwardi, yang juga menjabat sebagai Plh Sekda Aceh, beserta unsur Forkopimda dan para pejabat terkait.
Dalam sambutannya Azwardi menyampaikan bahwa PON XXI ini bukan hanya ajang kompetisi olahraga, tetapi juga momen bersejarah yang menyatukan seluruh elemen bangsa dalam semangat kebersamaan dan persatuan.
“Hari ini, kita berkumpul dalam suasana penuh haru dan bahagia untuk merayakan penutupan PON XXI. PON ini bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga momen bersejarah yang menyatukan kita dalam kebersamaan.”
“Ada tawa, tangisan, senyum, dan bahkan air mata selama pelaksanaan PON ini. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita melihat sisi terang dari perjalanan penuh perjuangan ini,” ujar Azwardi.
Azwardi juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap dedikasi dan kerja keras para atlet yang telah berlaga dengan semangat luar biasa di lapangan.
“Setiap lompatan, pukulan, dan langkah yang mereka ambil mencerminkan komitmen dan harapan besar yang mereka bawa. Kita patut berbangga, karena mereka bukan hanya bertanding, tetapi juga menjadi duta sportivitas dan persahabatan yang menginspirasi,” tambahnya.
Sebagai PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi, PON XXI mencatat sejarah baru dengan jumlah kontingen terbanyak sepanjang sejarah, yaitu 38 kontingen plus 1 dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
Beberapa rekor baru juga tercipta selama PON XXI, dan antusiasme masyarakat, khususnya dalam acara pacuan kuda di Aceh Tengah, sangat luar biasa dengan jumlah penonton mencapai 120 ribu orang.
Selain dari aspek olahraga, PON XXI memberikan banyak manfaat bagi Aceh, seperti peningkatan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata dan UMKM, serta promosi budaya lokal.
“Acara ini juga menjadi ajang bagi atlet-atlet Aceh untuk menunjukkan prestasi mereka, sekaligus menciptakan rasa kebanggaan sebagai tuan rumah,” ujar Azwardi.
Dalam penutupan tersebut, Azwardi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini, termasuk Forkopimda Aceh, pemerintah kabupaten/kota se Aceh, terutama 10 kabupaten/kota tempat venue pertandingan cabor PON, panitia penyelenggara, relawan, tenaga kesehatan, serta sponsor dan mitra.
“Tanpa dukungan dan dedikasi dari Anda semua, pencapaian ini tidak akan mungkin terwujud. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha adalah kunci kesuksesan PON XXI,” ungkapnya.
Azwardi juga mengajak para kontingen yang akan kembali ke kampung halaman untuk membawa kenangan indah dari Aceh.
“Kami mengucapkan selamat jalan dan berharap anda kembali dengan kebanggaan. Jika ada kesempatan, kembalilah mengunjungi Aceh bersama keluarga dan teman-teman. Pintu Aceh akan selalu terbuka lebar untuk anda,” tutupnya. (*)