Waspada Aceh (Aceh Utara) – Tim satuan reserse kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Utara, mengungkap kasus pencurian kabel milik PT Gelombang Seismik Indonesia (GSI) di kawasan Gampong Lueng Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara.
Dalam pengungkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan tiga dari lima pelaku yang melakukan tindak pidana pencurian, masing-masing berinisial, FM, (25), warga Paya Bakong, IA (30) Kota Lhokseumawe dan MY (56) warga Lhoksukon. Sedangkan dua lainnya, Z dan Y warga Aceh Utara, melarikan diri dan sudah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kapolres Aceh Utara AKBP Trie Aprianto melalui Kasat Reskrim AKP Dr. Boestani menjelaskan, selain mengamankan para pelaku pihaknya turut mengamankan barang bukti berupa 22 kilogram kabel kuningan yang telah dibakar dan satu unit sepeda motor.
“Dari tiga pelaku yang berhasil diamankan, satu diantaranya yang bekerja sebagai tim survei seismik di PT GSI. Akibat kejadian tersebut perusahan mengalami kerugian mencapai Rp1.5 Miliar,“ jelas AKP Boestani, saat konferensi pers, Kamis (24/72025).
Penangkapan pelaku ini berkat kerjasama masyarakat. Kejadian kehilangan kabel seismik milik PT GSI bukan pertama kali, dan sudah terjadi di sejumlah daerah.
“Akibat kehilangan kabel tersebut, tentu akan menghambat pekerjaan program nasional atau program bidang pencarian minyak dan gas bumi (migas) yang sudah berjalan tiga tahun terakhir,” kata AKP Boestani
Sementara Party Chief GSI, Dinan Nasrollah menyebutkan, mewakili manajemen GSI mengucapkan terima kasih kepada Polres Aceh Utara khususnya Sat Reskrim yang telah berhasil mengungkap kasus pencurian kabel.
“Kami melakukan seismik ini salah satu langkah awal dalam sebuah kegiatan pencarian sumber minyak dan gas bumi (migas). Khususnya yang ada di Aceh Utara. Pekerjaan ini sifatnya legal, dengan harapan kedepan semua pihak bisa mendukung kegiatan proyek vital nasional, demi kesejahteraan masyarakat,“ pungkasnya. (*)
