Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh kembali mengungkap peredaran narkotika dalam jumlah besar.
Total barang bukti yang diamankan mencapai 80,5 kilogram sabu, 1,3 ton ganja, dan 1 kilogram kokain, dengan 22 tersangka telah ditangkap.
Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah mengatakan, pengungkapan ini merupakan hasil kerja keras tim di lapangan selama September 2025 di sejumlah wilayah Aceh.
“Total barang bukti sabu mencapai 80,5 kilogram, ganja 1,3 ton, dan kokain 1 kilogram. Semuanya sudah diperiksa dan dinyatakan sah,” kata Marzuki saat konferensi pers di halaman Aula Presisi Polda Aceh, Senin (6/10/2025).
Acara turut dihadiri perwakilan BNN Provinsi Aceh, Bea Cukai Aceh, Bupati Gayo Lues Suhaidi, serta unsur Forkopimda.
BERITA TERKAIT:
Polres Nagan Raya Musnahkan Narkotika Jenis Sabu dan Ganja Kering
Menurut Kapolda, sebagian besar sabu berasal dari jaringan internasional ‘Golden Triangle’ yang melibatkan Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Para pelaku memanfaatkan pantai utara Aceh untuk menyelundupkan barang haram tersebut lewat pelabuhan kecil dan jalur tikus.
Sementara itu, barang bukti kokain ditemukan di kawasan mangrove Sabang. Paket tersebut diduga hanyut dari kapal jaringan narkotika internasional.
“Tidak ada tersangka dalam kasus kokain ini karena paket diduga dibuang ke laut dan terbawa arus. Namun ini jadi sinyal kewaspadaan baru bagi kita semua,” ujar Marzuki.
Pengungkapan kasus dilakukan di sejumlah lokasi seperti Desa Lancok (Blang Mangat), Simpang Kramat, dan Geureudong Pase (Aceh Utara), serta di Lhokseumawe, Gayo Lues, dan Sabang.
Bupati Gayo Lues Suhaidi yang hadir dalam kegiatan itu menyebutkan, pemerintah daerah terus menjalankan program Grand Design Alternative Development (GDAD) bersama BNN untuk mengalihkan lahan ganja menjadi kebun produktif.
BERITA LAINNYA:
Sepanjang 2024, Polda Aceh Sita 1 Ton Ganja
“Banyak mantan petani ganja kini menanam kopi. Pendapatannya tidak jauh berbeda, tapi tanpa risiko hukum,” ujarnya.
Program GDAD telah berjalan di beberapa daerah seperti Bireuen, Aceh Besar, Gayo Lues, dan Lhokseumawe dengan dukungan pelatihan serta bantuan bibit kopi, cokelat, cabai, dan sayuran.
Kapolda menegaskan, pihaknya juga memperketat patroli laut bersama Bea Cukai, Polairud, dan TNI AL, serta tidak akan mentolerir oknum aparat yang terlibat narkoba.
“Kalau ada anggota terlibat, kami tindak tegas. Sudah banyak yang dipecat. Tidak ada kompromi bagi pelindung bandar,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan.
“Laporan sekecil apa pun akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Rencananya, pemusnahan barang bukti akan dilakukan sore ini di halaman Polda Aceh. (*)