Banda Aceh (Waspada Aceh) – Manajemen PT PLN Pembangkitan Nagan Raya yang mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan menjanjikan listrik di Provinsi Aceh akan mulai normal dari jaringannya ke transmisi pada pukul 10.00 WIB pagi besok, Kamis (2/9/2025). Saat ini proses sinkronisasi sedang berlangsung.
Hal itu disampaikan Humas PT PLN (Persero) Pembangkitan Nagan Raya, Ajie Febrian, Rabu (1/9/2025), malam pukul 21.37 WIB. Ajie menjelaskan bahwa proses saat ini sudah dalam tahapan sinkronisasi masuk ke sistem jaringan dan transmisi untuk bisa terdistribusi ke masyarakat.
“Alhamdulillah, Nagan 3 (PLTU_red) udah sinkron masuk ke sistem. Ini lagi coba naikkan beban, dan mulai start untuk PLTU Nagan 2 (PLTU),” kata Ajie.
Lalu, berapa lama prosesnya untuk kembali normal setelah kondisi krisis listrik ini memasuki hari ketiga menimpah rakyat Aceh. Pihaknya, memastikan kestabilan akan dimulai kemungkinan jam 10.00 WIB malam ini, dan butuh 12 jam untuk normal.
“Kalau udah stabil mgkin di jam 10, dan perkiraan 12 jam (dari jam 10 malam ini_red) jika kondisi normal bisa sinkron bg,” jelas Ajie.
Lalu, bagaimana dengan kondisi PLTU Nagan 3, apakah akan langsung sinkron juga bersamaan dengan Nagan 2 seperti yang telah disampaikan diatas. “Belum bg, menuggu daya Nagan 3 (PLTU_red) stabil, ini masih proses penaikan daya di Nagan 3,” ungkapnya.
Berapa lama prosesnya untuk setiap proses starting atau dimulainya PLTU tersebut. “Iyaa proses start 1 per 1 mesinnya sekitar 12 jam bg,” tuturnya lagi.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh terus mengupayakan pemulihan sistem kelistrikan di sebagian wilayah Aceh. Pada Senin, (29/9/2025) pukul 16.23 WIB, telah terjadi gangguan kelistrikan yang membutuhkan waktu untuk mengoperasikan kembali pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun.
Hal ini menyebabkan berkurangnya pasokan daya listrik yang melayani pelanggan sekitar 250 MW.
”Sesaat setelah gangguan terjadi, kami bergerak cepat dengan menerjunkan 839 personel ke lapangan yang bekerja 24 jam hingga saat ini untuk memulihkan kembali sistem kelistrikan,” tutur General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir.
Gangguan ini berdampak pada sebagian kabupaten dan kota meliputi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.
”Karena berkurangnya pasokan listrik, maka dengan sangat terpaksa kami melakukan manajemen beban. Kami memprioritaskan rumah sakit, bandara, dan objek-objek vital serta fasilitas layanan umum lainnya,” imbuhnya.
PLN memohon maaf kepada seluruh masyarakat terdampak atas ketidaknyamanan yang terjadi.
”Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak dalam upaya memulihkan sistem kelistrikan Aceh secepatnya,” terang Mundhakir.
Masyarakat diimbau memantau informasi terkini dan melaporkan gangguan kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. (*)