Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan pihaknya tak membebankan kafilah Aceh yang akan mengikuti Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis tingkat Nasional (STQH) ke 26 di Kalimantan Barat, pulang dengan prestasi prestisius (juara).
“Saya tidak menargetkan apa-apa. Jangan terbebani dengan angka-angka. Lebih dari itu bawalah misi, yaitu meletakkan Quran sebagai tuntunan hidup kita semua,” kata Nova Iriansyah saat melepas kafilah Aceh yang akan mengikuti STQH tingkat Nasional ke 26 di Pendopo Gubernur, Selasa (26/6/2019).
Angka kuantitatif berupa perangkingan dalam sebuah kejuaraan, kata Nova, memang penting. Namun, kata dia, tidak semuanya harus diukur dengan angka.
“Misi lain yang lebih penting adalah menjadikan Quran di atas segalanya,” kata Nova.
Jika itu sudah bisa diamalkan, Nova yakin peringkat terbaik akan dibawa pulang kafilah Aceh. Bahkan lebih baik dari MTQ dan STQ Nasional sebelumnya.
Nova mengatakan, ke depan pemerintah Aceh akan memberikan penghargaan pada setiap anak Aceh yang ikut serta dalam setiap kejuaraan nasional, meski pun mereka tidak membawa pulang juara.
“Tolong pak Asisten 1 dan pak Kadis Syariat Islam, godok aturannya,” pinta Nova.
Mereka yang telah membawa nama Aceh, apalagi pada ajang MTQ dan STQ, kata Nova, tidak cukuo hanya diberikan penghargaan berupa uang tunai.
Lebih dari itu, mereka haruslah diberikan kesempatan yang lebih besar berupa hadiah yang lebih permanen, berupa beasiswa pendidikan hingga prioritas kelulusan baik di jenjang universitas hingga ke pemerintahan.
“Kita harus menyediakan jaminan yang lebih panjang. Konsep saya tidak hanya pada yang meraih juara. Ke depan seluruh data peserta akan kita simpan dan mereka kita usahakan mendapat keutamaan dan keistimewaan,” kata Nova.
Dengan demikian, reward dari pemerintah menjadi lebih substansial dibanding hanya memberikan bonus berupa uang tunai.
Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, EMK Alidar, mengatakan, Aceh mengirimkan 18 peserta untuk mengikuti 4 cabang perlombaan dengan 9 golongan.
Sebelum berangkat ke Pontianak, Kalimantan Barat, para peserta asal Aceh telah ditraining selama 40 hari oleh pelatih dari LPTQ Aceh dan pelatih dari Jakarta.
Alidar berharap, pada gelaran STQH ke 26, secara perangkingan Aceh bisa memperbaiki peringkat dari STQH tahun lalu yaitu peringkat ke 7. (Ria)